Roro Fitria, Boleh Difoto Asal Jangan Disentuh

“Aku sadar sebagian orang ngeliat aku seksi yang nggak-nggak. Nah, sebenar­nya itu yang mau aku ubah, bahwa sek­sinya aku nggak jorok,” jawabnya.

Apalagi, dunia seni yang ia tekuni tak memandang bahwa seksi itu berarti tabu. Menurut Roro, pendapat miring yang sering dilontarkan kepadanya mengenai penampilannya yang panas selama ini, hanya sebatas pemikiran pendek dari orang-orang yang tak kenal dirinya.

 â€œPakai busana minim, sampai te­lanjang pun biasa di depan kamera (foto). Ya, teman-teman bilang dadaku indah. Se­ringnya mereka minta aku difoto begitu. Bagaimana dong,” ucap bintang film Bangkitnya Suster Gepeng ini.

Roro tak masalah bila ada bagiannya tubuhnya ‘dikonsumsi’ untuk keperluan industri hiburan. Malah anak bungsu dari empat bersaudara ini lebih senang berpose dan difoto topless

“Dari SMA aku memang tertarik dunia hiburan, modelling, khususnya foto. Semua hal yang bersifat seni selalu me­narik hati aku. Termasuk keindahan tu­buh. Itu bikin aku tertarik. Rasanya nggak bisa dibayangin, ya bikin puas lah,” jelas co-host acara Sedap Malam ini.

Sadar dengan asetnya, tawaran foto seksi dari majalah dewasa pun ber­da­tangan, tak hanya didaerahnya, tapi di ibukota. Makanya pesinetron Islam KTP ini beranikan diri hijrah ke Jakarta demi mimpinya jadi artis papan atas.

“Awalnya main sinetron dulu, lalu model majalah dewasa seperti Majalah Popular, Gress dan FHM. Masih banyak lagi deh,” akunya.

Namun di balik keseksiannya, Roro paling anti cowok mesum. Jangan harap orang menilainya wanita murahan yang mudah ditiduri kapan saja. “Nilai, nye­letukin aku apa aja boleh. Tapi kalau sam­pe nyentuh aku, aku lawan,” tukasnya.

Memperluas karier, kini Roro sedang serius berpolitik. Bahkan ia tengah me­nimbang untuk jadi wakil rakyat pada Pemilu 2014. [Harian Rakyat Merdeka]