Hebohnya TwitWar...

Minggu, 15 Juli 2012, 08:46 WIB
Hebohnya TwitWar...
Niken-Poppy-Purie-Ayu
RMOL.Twitter bukan lagi sekadar jejaring silaturahmi dan bertukar informasi. Tempat berkicau ini belakangan digemari untuk menumpahkan uneg-uneg dan kemarahan sesama selebriti. Contoh TwitWar atau perang di twitter antara Nikita Mirzani Vs Jenny Cortez dan terakhir Raul Lemos Vs Anang Hermansyah terkait Krisdayanti. Murni berkicau atau mengejar popularitas doang nih? Para seleb bicara kepada Rakyat Merdeka.

Niken Anjani, Mereka Kok Childish Banget

Tweetwar antar artis sudah dianggap kelewatan oleh Niken Anjani. Selain tidak ada man­faatnya, perang kicauan seperti pepesan kosong dan sandiwara tak berakhir.

“Bukannya ngatain ya, tapi mereka itu seperti anak kecil. Aku sih tujuan pakai twitter bukan untuk itu. Kalau emang ada masalah, ya omongin aja sih. Ngapain juga harus make-make twitter,” kata Niken Anjani.

Pemain sinetron Kami Bukan Malaikat ini menilai hidup itu takkan lengkap tanpa masalah. Na­mun masalah itu apapun beratnya pasti bisa diselesaikan. Tinggal dipilih cara dan mediasi yang terbaik tanpa bikin heboh banyak orang.

“Kalau punya masalah segera selesaikan. Yang tahu masalah­nya kan cuma si A dan si B. Nga­pain juga sampe semua orang harus tahu. Kalau gitu, itu kan childish banget,” ujarnya.

Niken yakin betul, twitter jadi salah satu senjata utama artis dongkrak pamor. Malah dia sebut ada beberapa artis hasil ‘karbitan’ twitter, facebook dan sejenisnya.

“Biar seru makanya orang sering TwitWar. Semakin rame semakin populer. Tapi aku pake twitter untuk pribadi saja,” tutur pemain film Kawin Kontrak Lagi

“Kalau pun dipakai untuk kerja, paling hanya sebatas menginformasikan kegiatan aku. Lagi syuting apa, lagi di mana. Iseng aja, bukan biar populer,” sambungnya.

Sejauh ini, Niken tak punya cara atau kiat khusus berkicau yang digemari follower. Ekspre­sinya dibuat mengalir, tak mau dire­kayasa jadi terlihat aneh nantinya.

“Tulisan di media sosial itu konsumsi umum,” tukasnya.

Niken pernah di-bully via twitter. Tapi tak sedikit pun ia membalas apalagi melayani.  “Cue­kin aja kalau ada yang bi­cara tidak enak. Kalau dianya ne­kat terus, ya aku block,” cetusnya.

Poppy Bunga, Makin Rame Nambah Follower

Heboh di twitter bagi Poppy Bunga itu datang ka­rena rekayasa. Sengaja saling memancing rasa ingin tahu untuk menambah follower. Kalau belum cukup, sah-sah saja pakai statement pancing emosi orang.   

“Orang kan cen­de­rung follow account twitter yang heboh. Semakin rame, semakin nambah follower-nya. Mungkin yang sering ribut di twitter juga ya untuk menambah follower,” kata Poppy.

Pemain sinetron Kisah 9 Wali ini menilai, tren orang untuk mengikuti account heboh lu­mayan tinggi karena ingin me­ngetahui kicauan dari sum­bernya langsung.

“Kalau ada tweet yang me­len­ceng-melenceng, orang juga jadi penasaran. Dan pengen tahu langsung dari sumber. ‘Ini ada apa sih,’ makanya dia’ follow,” jelasnya.

Agar semakin intens berkicau, media massa pegang peranan penting. Semakin kencang di blow-up, berita atau percakapan kontroversial di twitter makin diketahui masyarakat luas. “Apalagi sekarang infotain­ment  juga udah menjadikan twitter artis jadi sumber,” ucap Poppy.

Bintang film Bidadari Jakarta ini memaklumi, jika ada selebritis sampai jungkir balik berkicau di twitter. Pasalnya, twitter sangat ampuh untuk mendongkrak popularitas.   

“Apalagi sekarang setiap sta­siun televisi sudah punya account twitter sendiri. Jadi kalau ada acara sering mention artis ber­sangkutan,” tukasnya.

Beberapa artis ditengarai menggunakan twitter alat dongkrak popularitas. Kalau kebanyakan orang sinis, Poppy justru sebaliknya. Kalau twitter-nya aja nggak ngelarang, ngapain dia ngelarang orang lain.

“Hak-nya dia sebagai pemilik account. Mau dipakai apa aja, bener atau salah, kita nggak tahu. Terserah kalau dibuat untuk sindir orang, kita mau apa,” terang Poppy.

Yang jelas, dara asli Jakarta ini tak mau ikut menyindir atau serang privacy orang lain via account-nya, @_poppyBunga.

“Aku pakai twitter untuk promosi aja. Paling endorse produk toko online. Kalau buat yang aneh-aneh nggak deh. Alhamdulillah sampai sekarang nggak ada yang jelek-jelekin aku di twitter,” pungkasnya.

Purie ‘Mahadewi’, Jarang Curhat Blak-blakan

Tiada hari tanpa twitter dan facebook. Itulah gaya hidup per­sonil baru Mahadewi  ini. Dia ber­syukur hidup dan berkembang di era teknologi informasi yang maju pesat. “Ya intinya, kalau mau tahu banyak soal aku, cek dan ricek twitter atau facebook aku lah. Tapi aku sih, lebih condong aktif di twitter,” ucapnya.

Di twitter, Purie punya dua fans page. @mknlo untuk kehi­dupan pribadi dan @DuoMa­hadewi sebagai sumber infor­masi grup naungan Republik Cinta Management ini.

“Tapi jarang curhat blak-blakan gitu sama fans. Sesekali lah sharing sama Pemuja Maha­dewi (fans) yang ingin tahu ba­nyak aku ngapain aja setiap hari,” ujar Purie.

“Cuma sedikit ya aku blow up. Ya, kebanyakan rasa syukur sih. Tapi ada beberapa fans sebut itu hasil karya, aku sih bersyukur banget,” sambungnya.

Dara asal Sukabumi ini tipe gampang bergaul. Makanya ia terhitung mudah mengurangi be­ban pikiran, hati dan batin cuma bermodal sharing dengan follower.

Purie sadar, jejaring sosial kerap digunakan buat serang sesama artis. Apalagi dunia hi­buran itu penuh friksi dan per­saingan. “Bahasa baiknya itu bebas berekspresi,” tukasnya.

Pernah Purie dapat hinaan di twitter. Tapi penyanyi yang besar di kafe-kafe ini tak mau mengingatnya lagi.

“Pernah ada, tapi nggak etis disebut. Ya biarlah, nggak kita tuntut. Jadi bahan introspeksi diri aja buat lebih baik lagi,” ucap pelantun Dokter Cinta ini.

“Twitter itu banyak jamaah­nya. Jadi kita, artis harus lebih hati-hati menulis ya,” pung­kasnya.

Ayu Dewi, Biarlah Ribut Tunggu Capek Aja

Jejaring sosial seperti twitter dan facebook dinilai Ayu Dewi sangat penting dalam dunia keartisan. Maka­nya, lewat fans page @mis­sayu­dewi, presenter kocak ini gencar promosikan diri.

“Itu sangat membantu. Bisa dekatkan diri dengan fans, kasih pendapat, bisa tanya-tanya sambil interaksi lang­sung. Pokoknya sangat me­nunjang kerjaan kita,” ujar Ayu.

Dia bilang, suatu waktu, artis butuh teman curhat. Khususnya kepada fans. Namun kadang pula, seleb butuh privacy, tak mau dieksploitasi oleh publik.

“Itu tergantung si artisnya lo. Kita harus bijak-bijaknya bersikap. Follower itu ma­cam-macam. Gimana repot­nya kalau tabir kehidupan kita dibuka,” tutur Ayu yang baru dini­kahi pengusaha Regi Datau ini.

Disadari pula oleh bintang film Tiran: Mati di Ranjang ini, jejaring sosial sering disalahgunakan dari fungsi aslinya. Misalnya saja, Ayu mengikuti ada beberapa artis yang manfaatkan twitter untuk serang artis lainnya. Tin­dakan itu dianggapnya tak etis. Malah bisa jadi bume­rang buat si artis.

“Tapi saya netral, pilih non­blok aja. Yang ribut, biar lah ribut. Kalau capek reda juga. Kalau saya, segala perbedaan bisa didamaikan lewat perun­dingan. Perang gede aja bisa kelar, masa perang di twitter nggak bisa. Apa perlu dilaporin ke PBB?” seloroh Ayu.  

Diingatkan wanita kelahi­ran Jakarta, 7 September 1984 ini, artis hendaknya jadi public figure yang baik. Kalau tingkahnya buruk, itu akan fatal karena kelak bisa ditiru fansnya.

“Saya nggak mau nunjuk orang. Saya kenal baik artis­nya. Ada fans sampai berbuat nekat ingin bunuh seseorang, karena bela si artis. Tapi saya nggak nyalahin si artis. Mungkin ini sikap cinta fans sama artis pujaannya,” Ayu kasih contoh.

Sebaiknya pula, lanjut dia, artis bisa mendidik masya­rakat lebih aware kepada lingkungan. Terlebih dengan kemampuan dan wawasan artis yang luas dalam per­gaulan sosial.

“Jangan lagi deh tuding sana sini, ngeklaim, keti­dak­sukaan artis A sama artis B, bongkar skandal. Rakyat ma­kin pinter lho. Masa’ artisnya yang ribut, fansnya yang tawuran,” sindir Ayu. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA