RMOL. Setahun belakangan, Cinta Laura Kehl menjalani pendiÂdikan di Columbia University, Amerika Serikat. Bertepatan dengan liburan musim panas, dia kembali ke Indonesia. Dia pun berkisah pengalamannya seÂlama di negeri Paman Sam.
“Sempat casting film The Philosophers tapi gagal. Tapi aku bangga pernah bersaing sama Taylor Swift. Waktu kami syuting di Indonesia, mereka bilang, Indonesia cantik dan sebagai orang Indonesia, aku bangga,†beber artis yang tenar dengan logat medok baratnya itu.
Soal akademis, Cinta mengaÂku lancar kuliah ambil jurusan psiÂkologi dan ilmu politik. SeÂmuanya bisa dilakoni meski harus berbagai waktu dengan pekerjaannya sebagai artis dan penyanyi.
“Sistem di Amerika itu sekoÂlahnya empat tahun. Tapi aku mauÂnya (lulus) tiga tahun. BiaÂsanya tiga sampai empat kelas per semester. Tapi aku ambilÂnya enam sampai tujuh kelas per semester. It’s hard (itu sulit),†terang Cinta.
Kepribadian dara kelahiran Quakenbruck, Jerman ini pun berubah sejak tinggal di AmeÂrika. Jika dahulu labil, kini pelantun Tulalit itu menjadi lebih kalem.
“Well, kalau personality aku berubah. Kalau dulu kan aku gampang marah, terus super temperamental. Tapi setahun di New York sekarang aku lebih hapÂpy dan sekarang aku jadi leÂÂbih kalem,†tutur Cinta.
Hal itu dirasakan Cinta lanÂtarÂan di Amerika dirinya diÂangÂgap pubÂlik biasa. Bukan dilabeli artis layaknya di tanah air. “Relax aja karena di sana nggak ada yang nge-judge, kaÂrena di sana aku bukan artis, mau ngapain aja terserah. Jadi aku lebih I just feel better karena nggak dilihatin orang,â€cetusnya.
Makanya, Cinta langsung stres begitu menginjakkan kaki di tanah air. Sebab, banyak orang yang kembali mengeruÂbuti diÂrinya dan meminta foto baÂreng. Tapi Cinta sadar, itu meÂrupakan risiko seorang artis. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.