RMOL. Sejak dulu Denada selalu menolak bercerita soal kisah asmaranya. Katanya dia tetap happy tanpa ‘teman seranjang’.
Memasuki usia ke-32 DeÂnada belum juga menÂdaÂpatkan pendamping hidup. Sang ibunda, Emilia ContesÂsa, bahkan tiap hari mengingatkan anak sulungnya itu untuk segera naik ke peÂlaminan.
“Usia saya memang sudah cukup untuk menikah. Saya akui, ibu saya sudah hampir setiap hari tanya kapan (menikah), tapi kenyataan sekarang belum ada hari perniÂkahan,†curhat Denada saat ditemui, Kamis malam (22/9).
Meski hampir tiap hari diteror sang ibunda, pelantun lagu SamÂbutÂlah ini masih cuek. Menurut dia, jodoh sudah ada yang mengatur. Sebab itu, Denada merasa tidak perlu terlalu khawatir soal jodoh. Di usia yang tidak lagi muda, Denada kini meÂmilih pasrah kepada Tuhan.
“Target udah lewat melulu, aku percaya masalah jodoh udah ada yang ngatur. Kita cuma bisa berdoa tiap hari,†ujar Denada.
Apakah tidak kesepian? PeremÂpuan kelahiran Jakarta, 19 DeÂsember 1978 ini mengaku berunÂtung karena dikelilingi teman-teman yang selalu memberi duÂkungan.
“Pendamping itu ada, dikelilingi oleh pendamping saya, yaitu sahaÂbat-sahabat saya. Alhamdulillah selalu dapat support dari mereka,†ungkapnya.
Saat ditanya apa benar sedang menjalin hubungan spesial dengan fotografer Jerry Aurum, Denada hanya tersipu malu.
Pemilik nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan ini pun berjanji jika sudah punya teman dekat pasti akan diumumkan.
Sejak dulu Denada memang selaÂlu menolak bercerita soal kisah asÂmaranya. “Maaf, kalau soal asmara aku selalu tertutup dari dulu. Dari awal karier, aku nggak pernah share cerita soal itu,†tukasnya.
Namun, Denada berjanÂji bahwa jika tiba waktunya meÂnikah, dia akan mengabarkan ke media massa tanpa harus ditanya-tanya.
“Aku perempuan satu-satunya di rumah. Kalau aku menikah, itu pasti kabar gembira buat keluarga dan akan diberitakan ke kalian,†katanya.
Daripada pusing mikirin jodoh, Denada mengaku sedang sibuk membentuk tubuhnya agar makin langsing dan singset.
“Sebetulnya, mindset-ku sudah diubah. Tujuanku sekarang untuk hidup sehat. Memilih atau membaÂtasi makanan karena ingin hidup sehat, bukan untuk jadi kurus. Kalau jadinya kurus, itu bonus. Ya, alhamÂdulillah,†katanya, panjang-lebar.
Makan secara sehat bagi Denada bukan berarti pantang terhadap makanan tertentu atau diet lemak. “Aku nggak pantang makanan apa pun. Kita kan perlu menikmati hidup. Apalagi bapak saya Batak, ibu saya Jawa Timur, merayakan apa pun dengan makanan. Jadi, kalau aku mau makan steak, kenapa nggak? Mau makan sop kambing, kenapa nggak? Tapi... ya, ini ada tapinya,†ucapnya.
Denada melanjutkan, “Tapi, kita harus batasi diri. Saya tak mau menikmatinya sampai terlena, mau makan lagi dan lagi. Oke, siang ini kita makan daging, minum teh manis. Tapi, malam dan besoknya, kita jangan makan daging lagi. Kita makan sayur, atau yang berserat untuk mengimbanginya.†[rm]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.