Kelompok aliran keÂras itu menyebut Sahin seÂbagai pelacur yang darahnya halal untuk dibunuh. Kabarnya, orangÂtua Sahin di JerÂman juga sangat marah ketika melihat foto-foto telanjang anaknya di Playboy beredar. IbuÂnya kemudian memuÂtusÂkan tak ingin meÂngeÂnal anaknya lagi.
Sahin, dara kelahiran 3 Desember 1985 ini, menjelaskan foto itu adalah reaksi dari masa remajanya yang terkungkung. “Tak ada yang disalahkan. Aku melakukannya dengan penuh kesaÂdaran. Itu ekspresiku,†kilah model yang pernah bermain dalam film Good Times, Bad Times itu. Sahin sudah melapor ke polisi terkait ancaman itu. AktiÂvitasnya kini juga diawasi oleh lembaga intelijen Jerman, BND. [RM]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.