CEO TCL Indonesia Evan Tang menyatakan, komitmen yang kuat dalam menggarap produk pendingin ruangan untuk pasar Indonesia ditunjukkan dengan melokalisasi produk AC residensial.
“TCL telah melokalisasi produksi AC residensial di Indonesia dan tengah mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama pada produk komersial,” jelas Evan dalam keterangannya dikutip Senin 20 Oktober 2025.
Menurutnya, hal ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi lanskap perdagangan internasional yang kompleks. Sebab, dengan memproduksi secara lokal, pihaknya bisa menyediakan produk yang lebih berkualitas dan hemat biaya untuk masyarakat Indonesia.
Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempersenjatai produk elektronik berkualitas melalui penerapan inovasi teknologi dan penerapan sistem smart manufacturing dalam proses produksi Air Conditioner (AC) di pabriknya yang berada di Wuhan, China.
Pabrik yang memiliki area 1.000 hektare ini menelan investasi sebesar 3,42 miliar Yuan. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen TCL terhadap manufaktur cerdas dan ramah lingkungan.
General Manager TCL AC, Xin’an Li menjelaskan, pabrik tahap pertama ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 6 juta unit AC.
"Berkat integrasi teknologi digital twin melalui sistem smart park dan platform 6+1 Industrial Internet, efisiensi produksi meningkat sebesar 15 persen," katanya.
Li menuturkan, pabrik tersebut menonjolkan fitur ramah lingkungan. Salah satunya, melalui instalasi panel surya seluas 94.800 meter persegi yang menghasilkan 9 juta kWh listrik per tahun. Teknologi sebut dia membantu mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan.
Selain itu, pabrik ini menerapkan konsep pabrik bebas limbah (zero-waste factory) yang mencapai nol emisi karbon, nol limbah industri, nol emisi gas buang, dan nol pemborosan air, menggunakan sistem seperti daur ulang air pintar sponge city.
Menariknya, pabrik ini juga memiliki laboratorium canggih, di mana setiap produk AC TCL diuji untuk memenuhi standar kualitas global.
Adapun, proses pengujian dimulai dari simulasi termodinamika untuk mengoptimalkan desain, dilanjutkan dengan serangkaian pengujian ketat seperti uji kinerja, kebisingan, dan daya tahan.
“Proses ini tidak berhenti setelah produksi massal. Sampel produk dari jalur produksi diuji secara acak di laboratorium kendali mutu untuk memastikan konsistensi dan standar kualitas yang tinggi,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: