Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent naik 18 sen atau 0,3 persen menjadi 64,29 Dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 19 sen atau 0,3 persen menjadi 60,67 Dolar AS per barel.
Namun, jika harga tidak pulih lebih lanjut, Brent bisa mencatat penutupan terendah sejak akhir Mei, sementara WTI berpotensi berakhir di level terendah sejak awal Mei. Dalam sepekan, Brent tercatat turun tajam 8,3 persen, sedangkan WTI turun 7,6 persen.
Analis IG, Tony Sycamore, memperkirakan harga bisa kembali melemah jika OPEC+ benar-benar mengumumkan peningkatan produksi hingga 500.000 barel per hari akhir pekan ini.
“Kenaikan produksi sebesar itu bisa menekan harga kembali ke level support 58 dolar AS, bahkan mungkin menguji level terendah tahun ini di 55 dolar AS,” katanya.
Di sisi lain, Badan Informasi Energi AS melaporkan stok minyak mentah, bensin, dan sulingan meningkat pekan lalu. Hal ini terjadi karena aktivitas penyulingan menurun dan permintaan melemah.
Sycamore menambahkan, ada dua faktor lain yang ikut menekan harga, yakni kekhawatiran penutupan pemerintah AS yang dapat memperlambat ekonomi, serta dimulainya kembali ekspor minyak dari wilayah Kurdi di Irak.
BERITA TERKAIT: