Fasilitas pinjaman tersebut berasal dari PT Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank Limited, dengan tenor selama empat tahun.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, disebutkan bahwa dana segar ini akan digunakan sebagian untuk melunasi sisa pinjaman di bawah fasilitas yang telah disepakati pada November 2022 atau fasilitas eksisting, dengan saldo terutang sebesar Rp467 miliar per Juni 2025.
Sementara sisanya akan dialokasikan untuk kebutuhan korporasi umum, mendukung pertumbuhan perseroan, investasi, serta kebutuhan modal kerja.
Manajemen GOTO mengatakan fasilitas ini akan memberikan ruang gerak lebih luas bagi perseroan.
“Fasilitas baru ini memperkuat posisi keuangan GOTO dan memberikan fleksibilitas tambahan untuk mendukung pertumbuhan serta efisiensi ekosistem GoTo secara berkelanjutan,” ujar Chief Financial Officer GoTo, Simon Ho, dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Jumat 19 September 2025.
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Anthonius Sehonamin, mengungkapan, kerja sama ini sejalan dengan komitmen bank dalam mendukung perekonomian digital Indonesia.
“Kami senang dapat bermitra dengan GoTo dalam mendukung perjalanan pertumbuhan bisnis mereka. Kolaborasi ini mencerminkan peran Bank DBS sebagai mitra terpercaya untuk menghadirkan solusi finansial inovatif,” katanya.
Sementara itu, Wholesale Banking Director PT Bank UOB Indonesia, Harapman Kasan, menegaskan fasilitas ini melanjutkan dukungan UOB sejak 2020.
“Kami bangga dapat mendampingi GoTo dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan bisnis mereka. Fasilitas ini menegaskan pentingnya kemitraan jangka panjang dengan korporasi terkemuka seperti GoTo,” ujarnya.
Fasilitas kredit Rp 4,65 triliun ini dapat digunakan setiap saat jika dibutuhkan oleh GOTO.
BERITA TERKAIT: