Sementara suku bunga deposit facility dan lending facility ikut turun masing-masing sebesar 4,5 persen dan 6 persen.
Pemangkasan ini menjadi yang kedua dalam tahun ini, setelah pada Mei 2025 lalu, BI telah memotong suku bunga sebesar 25 bps.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan perkiraan inflasi yang makin rendah dengan nilai tukar atau kurs Rupiah yang stabil.
"Dasar penurunan BI-rate yaitu perkiraan inflasi dua tahun ke depan yang makin rendah dalam sasaran. Bahkan, perkiraan inflasi inti ke depan akan tetap berada di bawah titik tengah di sasaran 2,5 persen, dan nilai tukar yang stabil," kata Perry dalam konferensi pers virtual.
Lebih lanjut, Perry juga membuka peluang penurunan suku bunga lebih lanjut, dengan pertimbangan inflasi yang makin rendah, Rupiah yang stabil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Mengenai timing dan besarannya tentu saja akan kami sesuaikan dengan dinamika perekonomian global dan domestik," tandasnya.
BERITA TERKAIT: