Dolar memperpanjang penurunannya setelah Federal Reserve bersikap hati-hati terhadap ekonomi dan Moody's menurunkan peringkat kredit AS menjadi Aa1, dengan alasan meningkatnya beban utang.
Dolar AS yang melemah membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan.
Sentimen investor semakin terguncang oleh ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar kebijakan tarif AS dan pemungutan suara penting mengenai pemotongan pajak besar-besaran Presiden Trump.
Ketegangan geopolitik juga berkontribusi harga logam dunia. Rusia dan Ukraina masih bersikukuh tidak ingin melakukan gencatan senjata. Sanksi baru dari UE dan Inggris terhadap Rusia memperkuat latar belakang global yang tegang, menambah daya tarik emas batangan.
Selain emas, logam lainnya juga mengalami lonjakan.
Dikutip dari
Reuters, berikut pergerakan harga logam dunia pada penutupan perdagangan Selasa 20 Mei 2025 waktu setempat atau Rabu pagi WIB.
- Emas spot melesat 1,7 persen menjadi 3.284,74 Dolar AS per ons
- Emas berjangka AS ditutup menguat 1,6 persen menjadi 3.284,6 Dolar AS
- Platinum melambung 5 persen menjadi 1.048,05 Dolar AS
- Paladium naik 4,2 persen menjadi 1.015,58 Dolar AS
- Perak spot melonjak 2,1 persen menjadi 33,01 Dolar AS
Nilai tukar Dolar yang lebih lemah membuat emas batangan yang dibanderol dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Logam kuning dianggap sebagai aset yang aman selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Ketegangan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina menjadi penenu harga platinum dan paladium. Belum ada kesepakatan dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik membuat pasokan kedua loma tersebut terhambat.
Rusia adalah produsen paladium terbesar di dunia dan produsen platinum terbesar kedua.
BERITA TERKAIT: