Presiden AS Donald Trump telah mengingatkan CEO Apple, Tim Cook, agar berhenti membangun pabrik dan melakukan produksi atau merakit iPhone di India.
Sebelumnya, Apple memproduksi sebagian besar produknya di China dan tidak memiliki pabrik di AS. Kini, Apple tengah mempercepat ekspansi pabrik perakit iPhone di India usai tensi perdagangan antara AS dan China meningkat.
India merupakan salah satu pasar Apple yang paling cepat berkembang dengan basis pelanggan yang sangat besar. Negara ini juga memiliki subsidi negara untuk membantunya memperluas perakitan.
Sebagian besar iPhone buatan India dirakit di pabrik Foxconn Technology Group di India selatan. Apple telah meningkatkan produksi di India dan mengirimkan iPhone yang dirakit di negara ini ke AS
Alasan mengapa Apple belum melakukan proses produksi di AS, karena merakit iPhone dari nol di AS akan sangat sulit sebab minimnya rantai pasokan untuk iPhone di negeri Paman Sam itu. Selain itu, keberadaan tenaga kerja terampil untuk produk yang direkayasa secara presisi juga masih minim di AS.
Dikutip dari CNN, Senin 19 Mei 2025, Apple sebelumnya dirumorkan bakal memindahkan produksi iPhone untuk pasar AS dari China ke India.
Rencananya, Apple bakal memproduksi lebih dari 40 juta unit per tahun di India atau sekitar 20 persen dari produksi tahunan Apple.
Hal itu membuat Trump gundah. Dalam pertemuan di Qatar, Trump telah menyampaikan langsung uneg-unegnya itu kepada Tim Cook. Kata Trump, Apple seharusnya membangun produksinya di AS.
Direktur Riset Perusahaan Analisis Teknologi Counterpoint, yang berkantor pusat di Gurgaon dekat India, Tarun Pathak, menjelaskan bahwa imbauan Trump kepada Tim Cook itu dilakukan sebagai upaya membentuk rantai pasok di AS.
“Ini adalah taktik Trump yang sudah tidak asing lagi, dia ingin mendorong Apple untuk melokalkan lebih banyak dan membangun rantai pasokan di AS, yang tidak akan terjadi dalam semalam,” jelasnya.
Ia menilai permintaan Trump kepada Tim Cook agar Apple membangun pabrik iPhone di AS, sulit dilakukan.
Kurangnya talenta teknik dan manufaktur dalam negeri akan membuat hal tersebut hampir tidak mungkin dilakukan terutama dalam jangka pendek. Pasalnya, Apple memiliki salah satu rantai pasokan paling canggih yang dibangun selama bertahun-tahun.
“Untuk merealisasikan hal itu atau untuk sepenuhnya pindah dari India atau Cina akan sangat sulit,” ujar Tarun Pathak.
BERITA TERKAIT: