S&P 500 naik 42,61 poin, atau 0,79 persen, menjadi 5.405,97. Sedangkan Nasdaq Composite Index meningkat 107,03 poin, atau 0,64 persen, menjadi 16.831,48.
Gedung Putih mengatakan, barang-barang elektronik dari China tidak terkena kebijakan atau mendapat pengecualian dari tarif AS.
Pengumuman itu membuat saham Apple kembali menguat dan menjadi penyemangat bagi S&P 500, meskipun kemudian Presiden AS Donald Trump mengatakan pengecualian tersebut kemungkinan bersifat sementara.
Saham teknologi global sebagian besar menguat karena berita tersebut, terutama untuk perusahaan yang mengandalkan impor dari China.
Saham produsen iPhone, Apple, melesat 2,2 persen. Dell Technologies melambung 4 persen dan HP melonjak 2,5 persen. Namun, saham pabrikan chip, Nvidia, turun 0,2 persen.
Analis mencatat S&P 500 berada dalam pola "death cross", yang menandai titik di mana koreksi jangka pendek dapat berubah menjadi tren penurunan jangka panjang. Death cross terjadi ketika rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50) jatuh di bawah MA-200.
Pasar Wall Street akan ditutup pada Jumat Agung, tetapi pekan ini masih diprediksi ada laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan Amerika.
Di NYSE , jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 4,4 banding 1. Ada 45 titik tertinggi baru dan 65 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 18,2 miliar saham, dibandingkan rata-rata sekitar 18,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
BERITA TERKAIT: