Saat ini investor bersikap hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
The Fed akan merilis pernyataan kebijakan terbarunya, Rabu 19 Maret 2025 waktu setempat, yang diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Dikutip dari
Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 260,32 poin, atau 0,62 persen, menjadi 41.581,31.
S&P 500 menyusut 60,46 poin, atau 1,07 persen, menjadi 5.614,66.
Nasdaq Composite Index merosot 304,55 poin, atau 1,71 persen, menjadi 17.504,12.
Beberapa pejabat di bank sentral AS itu memperingatkan agar The Fed tidak bergerak terlalu cepat dalam hal suku bunga.
Harga impor AS naik pada Februari di tengah biaya yang lebih tinggi untuk barang-barang konsumen.
Saham Alphabet merosot 2,2 persen setelah perusahaan mengatakan akan membeli Wiz dengan harga sekitar 32 miliar Dolar AS dalam kesepakatan terbesarnya karena induk perusahaan Google tersebut berupaya menggandakan keamanan siber.
Saham Nvidia menyusut 3,35 persen. Sementara saham Tesla juga anjlok 5,34 persen setelah pialang RBC memangkas target harga saham pabrikan mobil listrik tersebut menjadi 120 Dolar AS dari semula 320 Dolar AS.
Investor beralih ke aset safe haven, seperti emas. Emas diperdagangkan pada rekor tertinggi, setelah melewati 3.000 Dolar AS per ons untuk pertama kalinya minggu lalu.
Jumlah saham yang menurun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,69 banding 1 di NYSE dan rasio 1,93 banding 1 di Nasdaq.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,40 miliar saham, dibandingkan rata-rata 16,41 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
BERITA TERKAIT: