Situasi merosot tajam nya Rupiah kali ini semakin menyesakkan karena telah mendapatkan dua suntikan sentimen domestik yang sangat positif. Sentimen pertama datang dari rilis data indeks PMI manufaktur yang berada di kisaran 51,2 untuk Desember lalu, sementara sentimen berikutnya datang dari rilis data inflasi sepanjang 2024 lalu yang sebesar 1,57 persen atau sang tipis di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 1,6 persen.
Namun pola gerak Rupiah terlihat enggan mengikuti positif nya sentimen domestik dan justru konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan. Pantauan menunjukkan, hingga ulasan ini disunting, Rupiah yang masih bergulat di kisaran Rp16.190 per Dolar AS atau merosot tajam 0,62 persen. Pantauan juga memperlihatkan, Rupiah yang sempat mencetak titik terlemahnya hari ini di kisaran Rp16.259 per Dolar AS, namun kemudian mampu berbalik mengikis pelemahan di sesi perdagangan sore.
Pola gerak nilai tukar Rupiah dengan demikian lebih mencerminkan potensi teknikal usai mencetak penguatan mengejutkan dalam menutup sesi akhir tahun 2024 lalu.
Sedangkan laporan dari pasar uang Asia secara keseluruhan menunjukkan, kinerja bervariasi dan cenderung dalam rentang terbatas. Mata uang Baht Thailand bersama Dolar Singapura dan Peso Filipina mampu konsisten menjejak zona penguatan. Selebihnya mata uang Asia bersama Rupiah masih terseret di zona merah.
Pelaku pasar di Asia masih mencermati perkembangan terkini dari prospek kebijakan perekonomian AS di bawah Presiden Donald Trump yang akan segera kembali ke Gedung Putih dua pekan ke depan. Kebijakan terkini Trump menyangkut perang Ukraina-Rusia dan Timur-Tengah, serta aksi proteksionis menghadapi gempuran produk China menjadi pusat perhatian investor.
Laporan terkini sebelumnya menyebutkan pihak Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak usulan perdamaian yang rencananya akan diajukan Trump sesaat setelah memasuki Gedung Putih.
Sementara pantauan dari pasar global menunjukkan, kinerja mata uang utama Dunia yang cenderung menguat namun terjebak di rentang terbatas. Penguatan signifikan tercatat hanya dibukukan Dolar Australia yang hingga sesi perdagangan sore ini di Asia melonjak di kisaran 0,4 persen.
BERITA TERKAIT: