Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha dalam menjaga kualitas produk melalui teknologi sistem pendingin dan
polygon routing asal Jepang.
Chief of Strategy Ninja Xpress, Roy Imantaka, menjelaskan bahwa Ninja Cold hadir untuk menjawab tantangan minimnya layanan logistik yang mampu menangani pengiriman produk dingin secara optimal.
“Ketersediaan pengiriman dingin masih sangat terbatas, konsumen pakainya kurir instant, somehow itu tidak ada teknolologi pendinginnya, jadi kualitasnya berbeda pas sampai. Di situ kami lihat ada potensi market yang selama ini kebutuhan mereka belum terpenuhi,” kata Roy dalam konferensi pers di Ninja Studio Jakarta.
Menurutnya, sebagai bagian dari layanan pengiriman
supply chain management atau B2B Restock (Ninja B2BR), Ninja Cold hadir untuk mendukung manajemen rantai pasok ritel dan UKM.
Layanan ini menjembatani kebutuhan pengiriman produk-produk khusus seperti sayuran, pastries, daging atau makanan olahan, yang terus meningkat di pasar Indonesia.
"Didukung oleh ekosistem logistik Ninja Xpress yang telah hadir sejak tahun 2015 dengan lebih dari 800 hub dan juga 27.000 mitra pengemudi, kami percaya, bahwa integrasi antara teknologi unggulan dengan sistem pengiriman praktis mampu menjadi solusi,” sambungnya.
Roy mengatakan bahwa Ninja Cold dengan ekosistem logistik yang terintegrasi dapat memastikan produk tetap segar hingga sampai tujuan dengan tepat waktu, dan telah tersertifikasi halal.
“Sertifikasi halal yang telah diperoleh Ninja Cold merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan pengiriman halal yang terpercaya. Kami memastikan seluruh proses penyimpanan dan pengiriman memenuhi standar Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH),” jelasnya.
Adapun layanan ini mencakup dua tipe pengiriman yang disesuaikan dengan kebutuhan produk, yaitu Pengiriman Chiller Temperature, untuk pengiriman produk dengan suhu di rentang 0° hingga 5° seperti produk sayur, produk susu, buah, dan produk kesehatan.
Serta Pengiriman Frozen Temperature, untuk pengiriman produk dengan suhu di -15° dan lebih dingin, seperti produk daging, seafood dan frozen food.
Selain itu, Head of Growth Alvian Chris Pradana menambahkan bahwa Ninja Cold juga menawarkan fleksibilitas pembayaran dengan skema per penggunaan yang lebih efisien, untuk melakukan pengiriman dalam jumlah kecil tanpa biaya tinggi.
“Kita berusaha menawarkan lebih murah sehingga konsumen punya alternatif lain. Pengiriman ini juga lebih efisien, misalnya cuma kirim pempek 2pax, itu bisa kita combine (sharing) dengan pengiriman lain, kita tawarkan harga sesuai dengan kemasannya,” jelasnya.
Pada tahap awal peluncuran, Ninja Cold akan beroperasi di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
BERITA TERKAIT: