Grup MIND ID menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang baik di semua kegiatan operasional dengan fokus pada pengelolaan air, efisiensi energi, termasuk dekarbonisasi, keanekaragaman hayati dan konservasi, dan pengendalian pencemaran, termasuk pengelolaan limbah.
Sekretaris MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan berbagai inisiatif pengelolaan limbah yang mencakup limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non-B3.
Targetnya, limbah non-B3 bisa lebih dimanfaatkan, khususnya melalui program daur ulang dan penggunaan kembali material seperti tailing, slag nikel, dan FABA (Fly Ash Bottom Ash) yang diubah menjadi material konstruksi ramah lingkungan seperti Green Fine Aggregate (GFA) dan Pomalaa Beton (Poton).
"Program sustainability yang kami jalankan secara berkelanjutan ini akan memberi dampak positif bagi sosial dan lingkungan di daerah operasional, sehingga mampu menjaga keberlangsungan kinerja operasional dalam jangka panjang," kata Heri di Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024.
Grup MIND ID pada 2024 menghasilkan 320.000 ton tailing, dengan 4,93 persen dari jumlah tersebut berhasil dimanfaatkan kembali. Pada 2024, Grup MIND ID menargetkan peningkatan angka pemanfaatan tersebut seiring dengan implementasi teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien.
Upaya pengelolaan limbah ini dilakukan dengan mematuhi peraturan yang berlaku dan melibatkan pengawasan ketat dari fungsi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH), serta bekerja sama dengan pihak ketiga berizin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Adapun, Anggota MIND ID telah memiliki beberapa tahapan terstandar dalam pengelolaan limbah. Dalam tahapannya, limbah lebih dulu dipilah untuk dilakukan reuse dan recycle atau proses recovery selanjutnya. Grup MIND ID telah mengelompokkan limbah yang dialihkan dari pembuangan akhir dalam tiga kelompok yaitu preparation for reuse, recycling, dan other recovery operation.
BERITA TERKAIT: