Perolehan kontrak baru tersebut didapat dari pekerjaan proyek Gedung sebesar 43 persen, sumber daya air sebesar 31 persen, sisanya jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC sebesar 26 persen.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (17/9), manajemen ADHI mengatakan, sumber pendanaan untuk kontrak-kontrak ini berasal dari pemerintah sebesar 56 persen, loan sebesar 7 persen, BUMN/D sebesar 19 persen, dan swasta sebesar 18 persen.
Komitmen ADHI terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga semakin jelas melalui penandatanganan tiga kontrak strategis di sektor konstruksi air. Proyek tersebut antara lain CWP-IDG Wulan River Improvement Works Package I and Satreyan River Works, Kuta-Legian-Seminyak Beach Conservation Works Package 2, serta Peningkatan Kapasitas Sungai Veteran Kota Banjarmasin Tahap I.
Penandatanganan tiga kontrak tersebut merupakan pencapaian penting bagi ADHI sebagai BUMN Konstruksi, yang terus memperkuat posisinya dalam sektor konstruksi air.
BERITA TERKAIT: