Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembangunan fase I tahap I yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer (km).
Pinjaman itu telah ditandatangani oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani.
Menurut Counsellor Bagian Ekonomi Yahata Hironori, MRT saat ini sudah menjadi bagian penting penunjang ekonomi Jakarta, sehingga pihaknya tertarik untuk mendanai proyek tersebut.
"MRT selama ini menjadi infrastruktur transportasi penting yang menunjang aktivitas perekonomian warga Jakarta dan kehidupan masyarakatnya,"katanya, dikutip Senin (13/5).
Adapun sejak MRT Lintas Utara-Selatan dibuka pada 2019 lalu pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk memperluas pembangunan moda transportasi tersebut, setelah melihat antusias dari masyarakat.
Untuk itu, rute tersebut bakal diperluas, yang akan terdiri dari dua fase, yaitu fase I tahap I, fase I tahap 2 Tomang-Kembangan, selanjutnya fase Kembangan-Balaraja dan Medan Satria-Cikarang dengan panjang 50,4 km.
"Kami berharap banyak orang di daerah yang belum mendapatkan banyak manfaat dari Jalur Utara Selatan di masa lalu, dapat menggunakan layanan ini," kata Hironori.
BERITA TERKAIT: