Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf menjelaskan bahwa meskipun perusahaan bergerak dalam industri pertambangan, anggota holding secara masif terus berkontribusi mendukung geliat perekonomian masyarakat untuk lebih berdikari.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara, MIND ID menyadari perannya sebagai aktor pembangunan nasional di mana BUMN diharapkan berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pelaksanaan program TJSL merupakan salah satu bentuk kontribusi perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/5).
Heri memaparkan beberapa Grup MIND ID yang rutin menjalankan program pembangunan berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat lokal, antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
PT Antam misalnya, menyelenggarakan program pengoptimalan pemanfaatan lahan hutan dan bekas lahan tambang melalui UBP Nikel Konawe Utara. Unit ini berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Molawe dan Lasolo Kepulauan untuk mengadakan pelatihan penggunaan tanaman minyak atsiri.
Program ini turut menggandeng Dewan Atsiri Indonesia (DAI), pelatihan penggunaan tanaman minyak atsiri diharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah minyak atsiri yang berasal dari salah satu sumber daya lokal, sehingga tercipta pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Masyarakat peserta pelatihan mendapatkan edukasi terkait pengelolaan tanaman produktif dan pengolahan minyak atsiri menjadi produk turunan seperti parfum, minyak kayu putih, dan minyak telon. Tidak hanya meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja, pelatihan ini juga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Selain itu, UBP Nikel Konawe Utara Antam turut menggelar program peningkatan kapasitas SDM berupa studi banding dan pelatihan bagi masyarakat Desa Tapunopaka di model kampung konservasi Cisangku, Bogor. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat Desa Tapunopaka dalam memanfaatkan potensi desa, khususnya dalam penyediaan bibit tanaman untuk melakukan reklamasi lahan bekas tambang.
Selain Antam, anggota holding lainnya yakni PT Bukit Asam (PTBA) menggelar Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di sekitar wilayah Pertambangan Tanpa Izin (PETI). Program ini berupa hilirisasi bambu berupa pembuatan tusuk sate di Desa Matas, Kabupaten Muara Enim. Program ini melibatkan 9 orang tenaga kerja lokal.
Langkah Bukit Asam memberi penghidupan baru bagi warga. Saat ini total pendapatan warga rata-rata per orang sebesar Rp800 ribu per bulan. Hingga Desember 2023, warga telah menghasilkan 2.016 kilogram tusuk sate dengan penjualan 1.399 kilogram. Lewat perdagangan itu, usaha kecil ini berhasil membukukan omzet Rp24,5 juta.
Anggota Holding MIND ID lainnya, PT Inalum menyelenggarakan program Pelatihan Keterampilan Masyarakat. Program ini terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi operasi perusahaan.
Proyek tersebut ditujukan untuk memicu kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan daya saing masyarakat sendiri. Warga yang terampil dan berdaya saing akan lebih berpeluang dalam mendapatkan pekerjaan ataupun dalam mengembangkan usahanya.
Inalum bekerja sama dengan berbagai mitra strategis dalam menyelenggarakan program yang telah diinisiasi sejak tahun 2019 itu. Program yang dijalankan perseroan antara lain pelatihan usaha dan kreativitas batik mangrove untuk ibu-ibu di daerah wisata Pantai Sejarah.
Para emak-emak turut aktif dalam proses kreatif membuat batik dengan pola pohon mangrove. Melalui pelatihan ini peserta ibu-ibu mampu mengembangkan potensi ekonomi sekaligus terlibat dalam kampanye pelestarian lingkungan
“Kami berterima kasih kepada Inalum yang telah turut aktif dalam kolaborasi Batik Mangrove di Batu Bara. Kami berharap, ajang kreativitas dan pelatihan ini bisa terus diadakan oleh kita semua agar berkah mangrove yang diberikan kepada kita bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan bisa membantu masyarakat untuk tumbuh menjadi UMKM yang lebih sejahtera,” ujar Rahmawati, peserta pelatihan.
BERITA TERKAIT: