Angka ini melonjak 46 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp624,47 miliar. Laba per saham dasar pun meroket menjadi Rp700,53 dari edisi sebelumnya Rp476,70.
Perusahaan yang dirintis pada 1972 itu juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp4,76 triliun, susut tipis 3,44 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp4,93 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp3,33 triliun, susut dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp3,90 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,43 triliun, naik tipis dari akhir tahun sebelumnya sejumlah Rp1,02 triliun.
Pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp145,95 miliar, susut dari Rp201,35 miliar. Sementara beban penjualan tercatat Rp327,95 miliar, bengkak dari Rp318,39 miliar.
Laba sebelum taksiran beban pajak Rp1,10 triliun, melesat dari posisi sama tahun sebelumnya Rp756,72 miliar. Taksiran beban pajak Rp184,84 miliar, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp132,19 miliar. Laba tahun berjalan Rp917,79 miliar, naik dari akhir 2022 senilai Rp624,52 miliar.
Total ekuitas terakumulasi sebesar Rp4,84 triliun, melonjak dibanding edisi sama akhir 2022 sebesar Rp3,92 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp634,72 miliar, susut tipis dari posisi sama tahun sebelumnya Rp662,33 miliar. Jumlah aset Rp5,48 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp4,59 triliun.
BERITA TERKAIT: