Dikutip dari
Reuters, Rabu (28/2), jumlah tersebut setara dengan 9 persen dari total tenaga kerja perusahaan.
Keputusan ini diumumkan Expedia pada Senin (26/2), sebagai bagian dari strategi transformasi organisasi dan teknologi perusahaan, setelah mereka mengumumkan penurunan pendapatannya pada awal Februari lalu yang dipicu oleh penurunan harga tiket pesawat.
Expedia memperkirakan total biaya restrukturisasi, sebelum pajak dan pengeluaran tunai, berkisar antara 80 juta dolar hingga 100 juta dolar, atau setara dengan Rp1,25 triliun hingga Rp1,56 triliun,
Adapun pengumuman PHK massal ini juga disertai dengan pengumuman bahwa CEO Expedia, Peter Kern, akan mengundurkan diri dari jabatannya.
"Bisnis ini terus mengevaluasi alokasi sumber daya yang tepat untuk memastikan bahwa pekerjaan yang paling penting akan terus diprioritaskan," ujar juru bicara Expedia Group.
Keputusan pemutusan hubungan kerja ini juga sejalan dengan tren industri perjalanan, di mana beberapa perusahaan, termasuk Booking Holdings, menurunkan ekspektasi pendapatan untuk tahun 2024.
Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa pertumbuhan permintaan perjalanan diproyeksikan akan melambat dalam tahun ini.
BERITA TERKAIT: