Dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Jokowi menandatangani prasasti sebagai simbol peresmian pada Sabtu (24/2).
Bendungan Lolak, yang memiliki kapasitas tampung mencapai 16,23 juta M3 dan genangan seluas 101,75 hektar, dianggap sebagai salah satu proyek strategis nasional dengan nilai kontrak mencapai Rp 2,026 triliun.
Proyek yang berlangsung dari tahun 2015 hingga 2023 itu disebut membawa manfaat signifikan, termasuk irigasi seluas 2.214 hektar, air baku sebesar 500 liter per detik, dan berkontribusi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas mencapai 2,43 MW.
Selain itu, bendungan ini juga mampu mengurangi risiko banjir hingga 29,42 persen.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya fokus pemerintah dalam pengelolaan air melalui pembangunan infrastruktur.
Pasalnya, sejauh ini Indonesia baru memiliki 292 bendungan, dengan 4.400an sungai. Angka itu masih lebih jauh jika dibandingkan dengan negara lain yaitu RRC dengan 98 ribu bendungan dan Korea Selatan sebanyak 20 ribu bendungan.
"Diharapkan, dengan semakin banyaknya pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak, Indonesia akan mampu mengelola sumber dayanya dengan lebih efektif, mendukung pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyatnya," kata Presiden.
Sementara itu, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad, menyatakan kebanggaannya terhadap penyelesaian proyek Bendungan Lolak. Menurutnya proyek tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam membangun bendungan sesuai dengan standar kualitas dan target yang ditentukan.
"Alhamdulillah, satu lagi proyek bendungan yang telah diselesaikan oleh PTPP. Sebelumnya PTPP sudah menyelesaikan beberapa proyek bendungan yang merupakan Proyek Strategis Nasional yaitu Bendungan Leuwikeris, Bendungan Lausimeme, Bendungan Tamblang, dan Bendungan Tiu Suntuk Paket II," ujar Novel.
Saat ini, PSN Bendungan lainnya yang sedang dibangun oleh PTPP di antaranya yaitu Proyek Bendungan Bagong, Bendungan Way Apu, Bendungan Leuwikeris Lanjutan, dan Bendungan Manikin II yang ditargetkan selesai di tahun 2024, serta Proyek Bendungan Bener yang ditargetkan selesai di 2025.
"Kami optimis dalam menyelesaikan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan target yang telah ditentukan dan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan mutu dalam rangka mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: