Pertumbuhan tersebut terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp9,5 triliun.
“Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing menjadi 8,6 persen dan 18,7 persen,” ujar
Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila, memaparkan keuntungan aset Perseroan saat ini yang menurutnya terjadi seiring dengan kenaikan dari total aset.
Pada acara konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini, ia menguraikan bahwa Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perseroan masing-masing menjadi 8,6 persen dan 18,7 persen.
“Aset yang dikelola naik 25 persen mencapai Rp 55 triliun. Baru di 2023 ini kami bisa membalikkan posisi seperti sebelum Covid-19. Kami berharap momentum pertumbuhan ini terus berlanjut,” tambahnya.
Sepanjang 2023, pembiayaan baru Adira Finance tercatat mengalami kenaikan sebesar 31 persen yoy menjadi Rp 41,6 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp55,7 triliun.
Made juga memaparkan, khusus untuk kinerja bisnis otomotif mencatatkan capaian serupa. Hal ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia, dengan penjualan ritel sepeda motor baru mencatatkan pertumbuhan sebesar 12 persen yoy menjadi 6 juta unit.
Sayangnya, untuk penjualan ritel mobil baru, mengalami penurunan sebesar 2 persen yoy menjadi 998 ribu unit sepanjang 2023.
PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 21 persen year on year (yoy) dari Rp1,60 triliun menjadi Rp1,94 triliun pada tahun 2023. 
BERITA TERKAIT: