UDNG berdiri sejak 2019 dan saat ini telah berkembang dengan memiliki 14 kolam tambak yang berada di Bangka Belitung.
Udang Vannamei sendiri merupakan salah satu jenis udang yang paling populer oleh pasar dunia dikarenakan rasa dan tekstur yang nikmat.
Udang jenis ini memiliki prospek ekonomi yang tinggi, meskipun saat ini angka produksi masih terbatas dan tidak dapat mencukupi seluruh permintaan global.
UDNG berkomitmen mencukupi kebutuhan pangan Nasional serta kebutuhan ekspor udang ini. Selain itu pun, Perseroan terus menerus mengembangkan sistem teknologi dalam budidayanya.
UDNG pada tahun ini melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Saham atau IPO, dan saat ini telah resmi memulai masa Penawaran umum (offering) pada tanggal 23-27 Oktober 2023.
Dikutip dari keterbukaan informasi, Perseroan menawarkan 500.000.000 saham baru atau setara dengan 28,57 persen dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan pada harga sebesar Rp 100,- per saham.
Berdasarkan informasi yang tertuang dalam Prospektus yang dikutip dari BCA sekuritas, Perseroan memiliki target dana yang terkumpul sebesar Rp 50.000.000.000,-
Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru melalui perusahaan anak yaitu MBS dalam bentuk penyetoran modal yang kemudian akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak baru di daerah Kepulauan Bangka Belitung.
Bersamaan dengan IPO ini, UDNG juga menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 5 sahuam baru berhak memperoleh 4 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp105 per saham.
UDNG dalam IPO ini resmi menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
BERITA TERKAIT: