Director-In-Charge AFTL Suparno Djasmin menyebut relaksasi tersebut bernilai total Rp 31 triliun atau sekitar 16 persen dari total relaksasi yang diberikan multifinance di Indonesia.
Relaksasi tersebut dilakukan sejak Maret 2020 hingga Desember 2020. Hal itu diungkap oleh Suparno dalam Silaturahmi Virtual bersama pemimpin dan media pada Senin (14/6).
"Kami meyakini relaksasi kredit mencakup tiga sektor pembiayaan strategis yaitu kredit di sektor pembiayaan roda empat, roda dua, dan kategori alat berat, merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di tengah masa sulit ini," kata Suparno.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Dutabesar RI untuk Indonesia Suryo Pratomo mengapresiasi langkah Astra untuk merelaksasi kredit di tengah situasi pandemi Covid-19.
Menurutnya, Astra merupakan contoh yang baik. Dengan upaya relaksasi, Astra dapat menjaga pelanggannya.
"Pertama yang dilakukan adalah kesehatan terlebih dahulu, dengan itu ekonomi bisa bergerak. Perlu ada kesabaran, dibutuhkan kedisiplinan untuk mengendalikan Covid. Kalau Covid tidak turun, meningkat seperti roller coaster, maka ekonomi kita akan seperti roller coaster," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: