"Dengan hadirnya teknologi industri 4.0, kami melihat, bisa membantu untuk menekan berbagai biaya dari sebuah proses produksi dan mengerek daya saing sektor IKM," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (12/12).
Agus meyakini, penerapan industri 4.0 bisa menimbulkan peluang pembukaan lapangan kerja baru. Agus mencontohkan perusahaan rintisan atau startup yang makin menjamur di dalam negeri, seperti Gojek, yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
"Di era industri 4.0, tidak perlu dikhawatirkan tentang dampak ketersediaan lapangan kerja. Jadi, industri 4.0 juga membuka peluang-peluang bisnis baru," tuturnya.
Karena itu, lanjut Agus, pemerintah tengah memfokuskan perhatian dalam upaya pengembangan pelaku IKM. Sebab, sektor tersebut dinilai mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Dalam sejarahnya, ketika Indonesia menghadapi krisis ekonomi, IKM merupakan salah satu sektor usaha yang bisa bertahan," tegas Agus.
Lebih lanjut, ia menyinggung 15 tahun mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Hal itu diyakininya dapat dijadikan sebuah momentum untuk menumbuhkan jumlah wirausaha muda, termasuk pelaku IKM.
"Pemerintah telah meluncurkan Making Indonesia 4.0. Peta jalan ini tidak hanya diimplementasikan untuk industri skala besar saja, tetapi juga untuk sektor IKM," demikian Agus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.