Namun klaim keberhasilan pemerintah tersebut ternyata masih jauh panggang dari api.
Pengamat ekonomi, Salamuddin Daeng mengatakan, keberhasilan gelaran pesta olahraga Asian empat tahunan itu dapat dilihat dari dampaknya terhadap penguatan nilai tukar rupiah.
"Dapat dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika tidak ada penguatan rupiah maka tidak ada pengaruhnya," kata peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/9).
Salamudin menegaskan pada kenyataannya, selama dan setelah gelaran Asian Games, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah. Terakhir bahkan hampir mencapai angka psikologis Rp 15 ribu.
"Jika rupiah malah melemah, maka justru Asian Games berdampak negatif terhadap ekonomi," tegasnya.
[jto]