Angkasa Pura I Tambah Infrastruktur Lima Bandara

Sambut Tamu IMF & Bank Dunia

Senin, 19 Maret 2018, 09:30 WIB
Angkasa Pura I Tambah Infrastruktur Lima Bandara
Foto/Net
rmol news logo PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan kapasitas Ban­dara I Gusti Ngurah Rai Bali dan melakukan pembangu­nan infrastruktur lima bandara lainnya guna mendukung kes­uksesan penyelenggaraan per­temuan tahunan Badan Moneter International (IMF) dan Bank Dunia. Acara tersebut bakal digelar pada 8-14 Oktober 2018 di Bali.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I, Faik Fahmi mengatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan pintu gerbang utama bagi tamu-tamu negara pada pertemuan IMF dan Bank Dunia Oktober 2018 ini.

Dalam ajang pertemuan ekonomi tingkat dunia ini, ren­cananya akan dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara, termasuk 189 Menteri Keuan­gan, 189 Kepala Bank Sentral, dan 23 kepala negara.

"Kami siap menyambut event akbar dan berupaya menyiapkan berbagai fasilitas agar perpin­dahan moda transportasi pada hari kedatangan dan kepulan­gan tamu negara dapat berjalan lancar dan nyaman," ujarnya, melalui siaran pers.

Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas Bandara I Gusti Ngu­rah Rai Bali dilakukan melalui perluasan apron sehingga ka­pasitas parking stand menjadi 64 parking stand dari kondisi eksisting sebanyak 53 parking stand.

Selain itu, pihaknya juga me­nambah dua rapid exit taxiway menjadi total empat dari dua rapid exit taxiway.

"Diharapkan dengan penam­bahan 2 rapid exit taxiway ini dapat meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat dari 30 pesawat per jam menjadi 33 pesawat per jam," katanya.

Sementara itu, konter check-in internasional juga akan diper­luas dan diperbanyak dari 96 unit konter check-in seluas 2.470 meter persegi menjadi 126 unit dengan luas 4.420 meter persegi. Adapun dari sisi parkir kendaraan di sisi darat, kapasitasnya bertambah seban­yak 1.600 unit.

"Penambahan rapid exit taxi­way, perluasan apron, dan pe­nundaan sementara overlay run­way selama kegiatan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia tersebut akan menambah daya tampung penumpang hingga 22.650 penumpang per hari, dan jlh tsb sdh melebihi dari perkiraan delegasi yg akan hadir sebanyak 17.000," terangnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi jika pergera­kan pesawat melebihi kapasitas apron Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, perseroan telah me­nyiapkan program perluasan bandara-bandara alternatif untuk menambah jumlah kapasitas parkir pesawat/parking stand.

Beberapa bandara-bandara yang dilakukan perluasan tersebut yakni Bandara Juanda Surabaya dengan penambahan jumlah parking stand untuk tujuh narrow body atau tiga wide body.

Kemudian, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan penambahan jumlah parking stand untuk enam narrow body atau tiga wide body, Bandara Lombok Praya dengan penam­bahan jumlah parking stand untuk delapan narrow body atau empat wide body, Bandara Adi Soemarmo Solo dengan penam­bahan jumlah parking stand un­tuk enam narrow body atau tiga wide body, serta Bandara El Tari Kupang dengan penambahan untuk lima small aircraft.

"Untuk target perluasan apron ini, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Lom­bok Praya targetnya selesai dan mulai beroperasi pada Oktober 2018. Sedangkan Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara El Tari Kupang dapat sele­sai dan mulai beroperasi pada September dan Agustus 2018," imbuhnya.

Ia menegaskan, untuk me­mastikan kelancaran dan kenya­manan kedatangan dan kepulan­gan tamu negara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga memberikan dukungannya den­gan melakukan perluasan apron Bandara Blimbingsari Banyu­wangi untuk dapat menampung empat pesawat narrow body dan dua pesawat ATR.

"Dengan dukungan dan kon­tribusi dari berbagai pihak, diharapkan ajang pertemuan ekonomi tingkat dunia ini; khususnya terkait pelayanan perpindahan moda transportasi di Bandara Bali dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman," tutupnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA