Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Gaikindo baru saja pulang dari Vietnam. "Jadi memang pemerintah Vietnam menginginkan VTA (
Vehicle Type Approval) yang dibuat Indonesia memenuhi persyaratan yang diinginkan Vietnam. Ya sudah kita sesÂuaikan saja itu VTA, atau uji layak, atau uji tipe," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Jongkie menegaskan, tidak ada dampak yang terjadi denÂgan perubahan VTA. Hanya saja ekspor terhenti lantaran terbit Prime Minister Decree No. 116/2017 dan Circular No. 03/2018.
Dia menilai, tim membawa solusi konkret agar ekspor kembali berjalan. Padahal VTA Indonesia sudah baik, dan tak ada perbedaan signifikan denÂgan Vietnam. Contohnya kalau di sini ditulis 1 centi meter (cm), di sana maunya 10 mili meter (mm). "Sebenarnya kan sama saja. Misalkan lagi kita bikin celana ditulis S,M,L, tapi merekanya maunya 15,16,17. Kaya gitu, jadi ya sudah surat kita sesuaikan saja apa maunya dia," tuturnya.
Jongkie mengungkapkan, dalam waktu dekat perubahan VTA akan selesai. "Bulan ini bisa selesai karena lagi dibuat Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub. Kalau sudah oke kita kirim ke sana, dan bisa ekspor lagi," katanya.
Direktur Jenderal PerdaganÂgan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan akan mengubah VTA kendaraan bermotor tipe
completely build up (CBU) sesuai ketentuan impor yang saat ini berlaku di Vietnam. Dengan penyesuaian VTA ini, Indonesia dapat segera memuÂlihkan ekspor mobil ke negara tersebut. Hal ini disampaikan setelah memimpin Delegasi Indonesia dalam konsultasi teknis dengan Pemerintah Vietnam di Hanoi, Vietnam pada 27-28 Februari 2018.
"Pemerintah Indonesia akan segera menyampaikan peÂrubahan atas sertifikat VTA kepada Pemerintah Vietnam guna mendapatkan respons pada kesempatan pertama. Diharapkan ekspor otomotif nasional ke Vietnam dapat direalisasikan dalam waktu dekat," ujarnya.
Untuk diketahui, ekspor produk otomotif Indonesia dalam bentuk kendaraan berÂmotor tipe CBU ke Vietnam sampai dengan Maret 2018 terhenti. Hal ini menyusul kebijakan Vietnam yang memÂberlakukan dua peraturan baru terkait impor kendaraan bermotor.
Untuk membuka kebunÂtuan ekspor, Pemerintah InÂdonesia mengutus delegasi yang melakukan rangkaian konsultasi teknis dengan PeÂmerintah Vietnam dan asosiasi kendaraan bermotor Vietnam. Delegasi Indonesia terdiri atas perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Gaikindo.
"Kemendag berkomitmen terus mengawal ekspor produk otomotif Indonesia ke Vietnam agar target total perdagangan Indonesia–Vietnam sebesar 10 miliar dolar AS di 2020 dapat terwujud," ungkap Oke. ***
BERITA TERKAIT: