KAI: Jangan Beli Tiket Dari Calo

Jelang Liburan Natal Dan Tahun Baru

Kamis, 16 November 2017, 10:50 WIB
KAI: Jangan Beli Tiket Dari Calo
Foto/Net
rmol news logo PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta calon penumpang kereta api (KA) saat Natal dan Tahun Baru 2017 segera mengatur tanggal keberangkatan agar tidak kehabisan tiket. Pasalnya, tiket kerap habis dibeli calon penumpang di tanggal favorit.

Vice President Public Relations PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, KAI sudah menyiap­kan 40 perjalanan KA tambahan untuk antisipasi kehabisan tiket. Namun calon penumpang masih bisa pilih tanggal favorit untuk beberapa jurusan.

"Kan tidak semua jurusan habis. Di tanggal favorit dan jam tertentu masih ada juga per­jalanan KA yang tiketnya masih tersedia," kata Agus kepada Rakyat Merdeka.

Untuk menghindari penipuan yang kerap dialami calon penumpang, KAI juga meminta masyarakat tidak membeli tiket di tempat yang tidak resmi.

"Jangan beli tiket KA mela­lui perorangan atau calo yang menawarkan, meski harganya murah. Bisa saja terjadi tindak penipuan," katanya.

Meski begitu, Agus memasti­kan kalau tiket yang dibeli pen­umpang secara resmi tidak akan bisa dipalsukan. Apalagi, saat ini KAI menggunakan sistem penjualan tiket layaknya tiket pesawat terbang yang meng­gunakan sistem check in.

"Kita punya pelayanan board­ing ticket dan e-boarding pass yang sulit dipalsukan. Selain itu, pemegang tiket harus sesuai dengan identitas saat membeli," ujar Agus.

Agus menjelaskan, PT KAI te­lah menetapkan masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2017/2018 selama 17 hari yakni mulai tanggal 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan Nataru tersebut KAI menyiagakan 451 unit lokomotif siap operasi dan 11 unit lokomotif cadangan. Di­siapkan pula, 1619 unit kereta dan 153 unit kereta cadangan. Semen­tara untuk jumlah KA, tahun ini KAI menyiapkan 335 perjalanan KA reguler dan 40 perjalanan KA tambahan.

"Total jumlah KA yang siap melayani masyarakat pada masa angkutan Nataru kali ini adalah 375 perjalanan KA. Jumlah ini meningkat lima persen dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu, yakni sebesar 356 perjalanan KA," tegas Agus.

Kereta Baru

Pejabat Yang Melaksanakan Tugas (PYMT) Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bambang Eko Martono menga­takan, pihaknya telah mendapat jadwal penerimaan kereta baru dari PT Industri Kereta Api (Inka). Namun, jumlah rang­kaian kereta baru yang akan diterima belum pasti.

"Ada jadwal pengiriman rang­kaian KA baru, tetapi jumlahnya belum pasti. Karenanya, kita be­lum berani menjual tiket rangka­ian kereta api baru sebagai kereta tambahan," ujar Bambang.

Perusahaan, akan menjual tiket rangkaian kereta baru yang dipesan dari Inka begitu rangka­ian kereta dikirim. "Kalau belum pasti, ya enggak berani jual. Be­gitu rangkaian dikirim, baru kita jual," ungkap Bambang.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, untuk meminimalisir gangguan selama pelaksanaan masa Na­taru, KAI harus meningkatkan pelayanan khususnya keamaan dan keselamatan penumpang.

"Calo dan penipuan seperti tiket palsu harus diwaspadai. Selain itu, aksi borong tiket atau kehabisan tiket pastinya nanti ada saja. Karena itu, anti­sipasinya harus siap dari seka­rang," kata Azas kepada Rakyat Merdeka.

KAI juga diminta melakukan in­speksi jalur sebelum masuk masa liburan. Perlu dipersiapkan juga tim antisipasi bencana,. Kususnya di jalur-jalur yang rawan bencana banjir atau longsor.

"Ini untuk menghindari ke­celakaan dan gangguan lain­nya. Kalaupun ada insiden, bisa segera ditangani dan tidak menghambat perjalanan mudik," tutupnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA