"Motor ekonomi kita saat ini masih dari Jawa, seperti pusat manufaktur itu semua ada di Jawa," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjojo dalam diskusi Breakfast Meeting dengan tema Prospek Ekonomi Indonesia 2018, di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (2/11).
Agus menyebutkan bahwa kondisi tersebut berbanding terbalik dengan barang komoditi yang memang sudah merata di semua daerah di luar Pulau Jawa.
Menurutnya, di balik meratanya barang komoditi non industri itu juga menimbulkan satu dampak langsung di mana harga transaksi yang selalu dinamis mengikuti harga global.
"Hal ini sangat berpengaruh kuat dimana ketika harga global komoditi tersebut mengalami penurunan, maka daerah akan turun indeks pendapatannya," jelasnya.
Agus pun mengaku sedang mencari cara mengantisipasi supaya daerah tidak mengalami kemerosotan pendapatan ketika terjadi ketidakstabilan harga.
"Kita antisipasi bagaimana pendapatan daerah tidak menjadi turun saat harga komoditi lemah," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: