"Saya ingin mengidentifikasi berbagai elemen dalam hal ini energi fosil, non-fosil, serta energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggunakan analisa SWOT (strength, weakness, opportunities and threat)," ucapnya saat mengisi seminar dengan tema Optimalisasi Pengelolaan Energi Fosil dan Non Fosil, di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, kemarin.
Mendengar kata nuklir yang terbesit bagi masyarakat adalah dampak bahayanya.
“Keamanan begitu penting. Selalu terjadi perdebatan pada nuklir karena menyangkut keamanan," ujar Purnomo dalam paparannya.
Purnomo menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nmor 79/2014 tentang kebijakan energi nasional, PLTN merupakan alternatif terakhir sumber energi. Sebab itulah, pemerintah dan DPR perlu meninjau kembali pembangunan PLTN dan mengedepankan pemanfaatan energi terbarukan lainnya.
Sebagian orang memang ada yang gencar menginginkan nuklir sebagai alternatif sumber daya energi. Namun di sisi lain orang-orang yang menginginkan itu justru tidak mau nuklir ini dibuat di sekitar lingkungannya.
"Orang bilang: aku mau nuklir, tapi aku tidak mau nuklir di bangun di pekarangan rumahku. That's always like that," sambungnya.
Lebih lanjut Purnomo menceritakan mengenai pengalaman Dr. Evita Legowo yang mengalami penolakan dari warga saat hendak melakukan sosialisasi PLTN di Gunung Muria.
"Bapak, saya hampir dibunuh di Gunung Muria karena melakukan sosialisasi dari pembangunan pembangkit listrik Gunung Muria," ujarnya sambil menirukan Dr. Evita bercerita.
Hal ini menunjukkan besarnya bentuk penolakan masyarakat terhadap PLTN.
Ketimbang membahas PLTN, menurut Purnomo, mendingan fokus bahas EBT.
"EBT sangat bermanfaat untuk merumuskan strategi kebijakan energi di Indonesia," katanya.
Purnomo menambahkan, hidup di negara beriklim tropis dengan energi matahari yang cukup berlimpah dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan, begitu juga dengan mengedepankan energi dari tenaga angin serta energi biodesel.
Seminar tersebut dibuka oleh Dr. Ir. Ratnayu Sitaresmi, MT selaku ketua panitoa yang juga merupakan dosen di Universitas Trisakti.
[wid]
BERITA TERKAIT: