Jumlah tersebut masih di bawah target Rencana Kerja dan Anggaran PeÂrusahaan (RKAP) 2017. Target produksi minyak Pertamina EP hingga akhir tahun ini mencapai lebih dari 80.000 BOPD.
Exploration & New DisÂcovery Project Director PerÂtamina EP Achmad Alfian Husein mengatakan, realisasi target tahun ini sekitar 77.500-78.000 BOPD. Capaian produksi minyak tersebut memang lebih renÂdah dibandingkan dengan realisasi pada periode sama tahun sebelumnya.
"Meski demikian, kami memastikan penurunan produksi minyak Pertamina EP masih di bawah 5 persen dibandingkan dengan realisasi per Oktober 2016. Selain itu, tujuan kita bagaimana memproduksi secara proper (layak)," kata Alfian.
Dijelaskan Alfian, menuÂrunnya produksi minyak perseroan disebabkan sulitÂnya mencari sumur-sumur baru dan mengangkat minyak. Karena itu, Pertamina EP terus melakukan eksplorasi sumur baru sehingga ke depan operasionÂal perusahaan tetap berjalan lancar dan lebih efisien.
"Kita ada percepatan menghasilkan temuan eksplorasi di Bambu Besar, Karawang, dan Jati Asri, Subang, dari targetnya 2018 bisa dieksekusi pada semesÂter II/2017 untuk produksi nasional," ujarnya.
Anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu juga sudah memulai pengeÂboran sumur migas baru Tapen B2 yang berlokasi di Dusun Tapen, KecamaÂtan Senori, Tuban, Jawa Timur.
Sumur Tapen B2 ini memiliki potensi migas yang cukup besar dan unÂtuk memperoleh hasil yang sesuai harapan.
"Target dari pengeboran ini adalah produksi minyak sebesar 250 barel per hari (BPH) dan gas kurang lebih 0,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ujar Alfian.
Direktur Utama PerÂtamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, dalam kondisi harga minyak dunia yang belum sepenuhnya membaik, pihaknya juga terus menekankan efisiensi guna menjaga kinerja peÂrusahaan. Misalnya meneÂkan biaya-biaya yang tidak langsung berhubungan dengan produksi dievaluasi.
"Kami juga lakukan reÂnegosiasi dengan perusaÂhaan jasa migas supaya sama-sama bangkit dari kondisi saat ini. Efisiensi ke depan akan terus dilakukan supaya profit terjaga karena produksi belum tercapai," ujar Nanang. ***
BERITA TERKAIT: