"Selama kami bekerja di Pertamina, tidak pernah diangkat sebagai buruh tetap, sedangkan kami juga diharuskan bekerja lebih dari 12 jam/hari. Pemecatan kami juga lewat SMS, tidak menghargai sekali," kata Koordinator aksi dari atas mobil komando, di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, Jumat (20/10).
Selain itu, ratusan massa aksi yang berdandan seperti zombie itu juga tak pernah mendapat jaminan kesehatan selama bekerja sebagai supir mobil Tanki Pertamina "Kalau kecelakaan kami tanggung sendiri biayanya" keluh orator yang disambut teriakan "copot Jokowi" oleh massa aksi
Oleh sebab itu, mereka menuntut agar pemerintah membatalkan PHK dan mengangkat Awak Mobil Tanki menjadk karyawan tetap. Dan mereka juga meminta agar Pertamina menghapus sistem kerja outsorcing.
"Berlakukan 8 jam kerja dan berikan pesangon ke semua pensiunan" tandasnya.
Longmarch yang dimulai dari Gedung Sate, Bandung sejak tanggal 8 Oktober 2017 itu dilakukan ratusan awak sopir dan kenek mobil tanki Pertamina dengan harapan masyarakat luas mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan minyak plat merah terhadap karyawannya.
Menurut mereka, Kota Bandung merupakan repreaentasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Dan Bandung juga dianggap bagian dari pergerakan kaum buruh pada masa awal reformasi.
[sam]
BERITA TERKAIT: