Proses akhir dari kegiatan Open Call atau Seleksi Kurator Paviliun Indonesia untuk mencari kurator yang memiliki ide atau konsep tema terbaik untuk dijadikan tema utama Paviliun Indonesia 2018 di VAB kini telah memasuki babak akhir penjurian lima finalis.
"Kurator terpilih beserta timnya akan menjadi penanggungjawab substansi pameran termasuk rancangan paviliun, buku/catalog pameran serta berbagai program acara Paviliun Indonesia," kata Wakil Kepala Bekraf sekaligus Ketua Komisioner VAB 2018, Ricky Joseph Pesik dalam di Jakarta, Minggu malam (15/10).
Ada lima finalis yang masuk pada penjurian tahap dua. Dari kelima finalis dewan juri memutuskan peserta nomor urut VAB 010 dengan tema Sunyata menjadi wakil Indonesia untuk merancang konsep Paviliun Indonesia di VAB 2018.
Ricky mengemukakan, keikutsertaan Indonesia dengan harapan agar Paviliun Indonesia mendapat banyak perhatian.
Dijelaskan, dalam penjurian ini para kandidat kurator telah memberikan usulan dalam bentuk proposal konsep pameran yang tidak saja menjawab tema besar pameran, tetapi juga dapat menggugah dan membangun diskursus bagaimana perkembangan arsitektur di Indonesia di masa mendatang. Diharapkan format pameran tidak sekedar menampilkan materi secara menarik, namun juga menyajikan suatu format kontemporer terbaru.
"Seleksi dilakukan dalam dua tahap yang bertujuan mencari kandidat tim yang dapat memimpin proses kurasi/penyusunan materi pameran bagi Paviliun Indonesia. Tim ini harus terdiri dari arsitek dan atau desainer/seniman yang memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian, pengembangan, desain pameran secara orisinal dan profesional," ujar Ricky.
Ditambahkannya, selama proses seleksi ini, Bekraf tidak bekerja sendirian namun bekerjasama dengan IAI dan perorangan yang mewakili berbagai profesi dan keahlian.
"Pameran dua tahunan yang dikenal juga dengan nama La Biennale Di Venezia, adalah salah satu pameran arsitektur bergengsi dunia. Seperti penyelenggaraan pameran sebelumnya, tahun 2018 pameran ini juga berlangsung selama enam bulan yaitu dari 26 Mei hingga 25 November 2018. Karenanya Bekraf, IAI, dan perorangan yang mewakili berbagai profesi mencari kandidat tim yang dapat memimpin proses kurasi/penyusunan materi pameran bagi Paviliun Indonesia. Tim ini harus terdiri dari arsitek dan atau desainer/seniman yang memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian, pengembangan, desain pameran secara orisinal dan profesional," terangnya.
Terkait dengan proses seleksi Ricky menjelaskan tahapan seleksi dimulai pada tanggal 19 September didahului dengan talkshow dan penjelasan seleksi Kurator Paviliun Indonesia; tanggal 30 September batas waktu pendaftaran peserta; 7 Oktober batas waktu pemasukan proposal; 8-9 Oktober seleksi tahap 1; 10 Oktober pengumuman shortlist untuk seleksi tahap 2; 11-14 Oktober persiapan materi seleksi tahap 2; dan pada 15 Oktober seleksi tahap 3 - presentasi.
"Pada tanggal 10 Oktober, Dewan Juri Seleksi Kurator telah melakukan penilaian terhadap 41 proposal yang masuk dari 71 tim yang mendaftar dan memutuskan 5 proposal yang lolos kepenjurian selanjutnya, dan 15 Oktober adalah tahap dua seleksi di hadapan dewan juri," pungkas Ricky.
Dewan Juri terdiri tujuh orang yang mewakili berbagai profesi keahlian dan lembaga. Diantaranya, Ricky Joseph Pesik, Ahmad Djuhara - IAI, Gunawan Tjahjono - IAI, Budi Lim - IAI, Achmad D. Tardiyana, Goenawan Mohamad dan Jay Subyakto.
[wid]
BERITA TERKAIT: