Jokowi menyebut Negeri Sakura sebagai mitra strategis Indonesia. Dia mengaku, puas kerja sama dengan Jepang seÂlama ini. "Upaya peningkatan kerja sama selalu disertai prinÂsip saling menguntungkan," ungkap Jokowi
happy.
Jokowi menilai, Jepang memiliki komitmen dalam meningkatkan investasinya di Tanah Air. Tahun lalu, dari Januari hingga September 2016, investasi Jepang telah mencapai angka 4,498 miliar dolar AS. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2015.
Pada pertemuan Jokowi dan Abe, hadir sejumlah pejabat dari kedua negara. Dari IndoÂnesia, hadir Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. Selain peÂjabat, Jepang memboyong 30 pimpinan perusahaan.
Pada sektor ekonomi, setidaknya ada tiga kesepakatan utama yang dicapai. Yakni kerja sama pembangunan Pelabuhan Patimban, kereta api cepat Jakarta-Surabaya, dan pengembangan Blok Masela.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pembahasan yang dilakukannya denÂgan Jepang adalah mematangÂkan kerja sama besar yang sebelumnya telah dibahas.
Dia memaparkan, untuk pembangunan proyek PatimÂbang, pemerintah akan dapat dari pinjaman
Japan InternaÂtional Cooperation Agency (JICA). "Proyek Patimban akan menelan biaya hingga 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun," terang Jonan.
Sementara untuk proyek kereta, lanjut Jonan, Jepang akan segera melakukan studi peningkatan kapasitas jalur kereta Jakarta-Surabaya menÂjadi kereta semi cepat. Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan bersama JICA dan Bappenas sedang mempersiapkan desain
Feaslibility Study, Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan proses pinjaman maupun investasi lokal untuk proyek kereta tersebut.
Selain kerja sama itu, InÂdonesia dan Jepang menjaÂjaki kerja sama lainnya. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta pemerintah Jepang berkenan membuka akses produk-produk pertanian InÂdonesia dan menyelesaikan kajian perjanjian penghindaran pajak berganda.
"Kami juga ingin meningkatkan akses dan kapasitas keperawatan Indonesia untuk dapat memenuhi pasar di Jepang. Juga dimulainya kaÂjian umum Indonesia-Japan Economic Partnership AgreeÂment (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang) tahun ini," imbuh presiden.
Sementara itu, PM Abe menyampaikan ketertarikan berinvestasi di bidang infrastruktur seperti transportasi dan energi. Negeri Matahari Terbit itu juga tertarik berinvestasi dalam bidang irigasi dan konservasi pantai di IndoÂnesia. Mereka berjanji akan menciptakan kesempatan bisÂnis dengan nilai total sekitar 74 miliar yen (Rp 8,6 triliun) untuk bidang irigasi dan konÂservasi pantai.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani meÂmuji peningkatan kerja sama kedua negara.
"Jepang dari dulu banyak melakukan kerja sama denÂgan Indonesia. Kita harapkan kerja sama tidak hanya untuk proyek-proyek besar, tapi juga menyasar sektor Usaha Kecil Menengah (UKM)," harap Shinta. ***
BERITA TERKAIT: