Sementara pada kuartal ketiga, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, mengatakan bahwa pertumbuhan kredit menurun dan pemerintah melakukan pemangkasan anggaran. David mengakui perdagangan luar negeri tumbuh dan harga komoditas membaik. Namun, volumenya belum besar.
"Perekonomian masih mengandalkan konsumsi rumah tangga," katanya sebagaimana dilansir
JPNN.Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy juga pesimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III mampu menembus lima persen. Pertumbuhan pada kuartal ketiga diprediksi hanya 4,9 persen karena selesainya momen Lebaran dan musim panen.
"Pertumbuhan kredit juga melunak dari 8,9 persen pada Juni menjadi 6,8 persen year-on-year (yoy, Red) pada 16 Agustus," jelasnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede optimistis ekonomi triwulan III mencapai 5,07 persen. Investasi dan konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama.
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh lima persen yoy seiring dengan masih terjaganya daya beli masyarakat yang sejalan dengan tren penurunan inflasi. Hal tersebut didukung penjualan ritel yang tumbuh positif serta perbaikan pertumbuhan penjualan otomotif.
[ysa]
BERITA TERKAIT: