Mengapa Gerakan Menabung Mesti Gencar Dikampanyekan?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 31 Oktober 2016, 12:43 WIB
Mengapa Gerakan Menabung Mesti Gencar Dikampanyekan?
Muliaman Hadad/net
rmol news logo Gerakan menabung tidak hanya bisa dipraktikkan di bank, melainkan dengan berbagai cara yang sekaligus bisa menuai keuntungan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, menjelaskan, ada beberapa produk industri keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, reksadana di pasar modal, tabung emas di pegadaian dan perlindungan kesehatan di industri asuransi.

"Hal-hal ini bisa dimanfaatkan untuk keuntungan tertentu," kata Muliaman saat mengampanyekan gerakan "Ayo Menabung" di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (31/10).

Dia memaparkan, dengan adanya pemahaman masyarakat yang lebih luas terhadap produk keuangan maka dapat meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan yang dapat memperbaiki kesejahteraan.

Muliaman juga menyatakan, alasan pemerintah merasa penting mendorong kampanye "Ayo Menabung" adalah fakta rasio "savings to GDP" atau simpanan terhadap PDB Indonesia yang masih relatif rendah yaitu sekitar 31 persen, dibandingkan dengan Singapura yang 49 persen, Filipina 46 persen, serta China 49 persen.

Rendahnya budaya menabung saat ini ditunjukkan dengan menurunnya keinginan untuk menabung meskipun PDB per kapita meningkat. Ini juga dipengaruhi dari tingkat akses ke lembaga keuangan formal yang menurut data Bank Dunia tahun 2014 hanya sebesar 36,1 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lain seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

"Kami akan dorong pemahaman masyarakat terkait menabung dan menjelaskan produk-produk apa saja yang ada di industri keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia," tutupnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA