Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pencairan pinjaman tersebut harus diperceÂpat karena menjadi syarat izin pembangunan kereta cepat.
"KAI mendukung supaya pencairan bisa lebih dipercepat lagi karena sudah ditunggu. Izin pembangunan secara keseluruÂhan sudah ada, tinggal dananya saja, baru bisa kita bangun," kata Edi di Jakarta, kemarin.
Agar dana pinjaman dari CDB dapat keluar, dia mengungÂkapkan, PT
Kereta Cepat InÂdonesia China (KCIC) sebagai penyelenggara proyek tersebut, tidak memerlukan syarat seperti pembebasan lahan secara keseluruhan.
Sebelum pinjaman dari bank pembangunan China tersebut keluar, Edi menuturkan, KAI sebagai salah satu perusahaan konsorsium siap mengikuti permintaan terkait dengan kebuÂtuhan dana dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Untuk dana yang telah diberikan kepada konsorsium saya tidak ingat angka pastinya. Yang pasti tidak terlalu besar, tidak mencapai Rp 1 triliun," katanya.
Terkait kesiapan perseroan daÂlam pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung, kata Edi, KAI akan melatih para pegawainya ke China guna mengoperasikan kereta cepat tersebut.
Edi mengungkapkan, pegawai yang akan dikirim ke Negeri TiÂrai Bambu adalah bagian operaÂtor teknik. Pasalnya, kereta cepat ini merupakan jenis baru dengan sistem operasional khusus.
"Akan dikirim ke China untuk pegawai operator teknis. Mereka akan latihan di sana karena model pengoperasiannya kan benar-benar baru. Berbeda dengan pengoperasian kereta yang kita miliki saat ini," jelasnya.
Seperti diketahui, sebagai anggota konsorsium kereta ceÂpat, KAI bergabung bersama PT Wijaya Karya (Wika), PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dengan nama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
PT KAI, dalam perusahaan konsorsium, menguasai sebesar 25 persen saham, sama dengan porsi saham PTPN VIII. Adapun Jasa Marga dan Wika masing-masing menguasai sebesar 12 persen dan 38 persen saham. PT PSBI nantinya akan memegang 60 persen saham dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara sisanya sebesar 40 persen dikuasai China Railway International Co. Ltd. ***
BERITA TERKAIT: