Hal ini terlihat saat Jokowi membuka Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF), di JCC Senayan, Jakarta, kemarin. Pagelaran WIEF jadi forum penting bagi Indonesia. Di tempat ini, ribuan pengusaha dari berbagai negara hadir. Peluang kerja sama bisnis antar-negara pun terbuka lebar. Mulai dari bisnis UMKM hingga sektor usaha besar seperti infrastruktur. Sebagai komitmen pemerintah, para pemimpin negara ikut hadir.
Sebut saja misalnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Guinea Alpha Cond, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Shiyan dan Wakil Perdana Mentari Yordania Jawad Al Anani.
Jokowi membuka acara ini usai menyampaikan pidato kunci yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran para pemimpin negara. Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyampaikan kebanggaannya, karena setelah 11 kali konferensi WEIF digelar, Jakarta akhirnya bisa jadi tuan rumah, setelah London dan Kuala Lumpur.
Dalam sambutan itu pun Jokowi menyempatkan mempromosikan keunggulan Jakarta. Dia bilang, Jakarta adalah kota metropolis. Semua ada di sini. "Selama anda ada di sini silakan nikmati kuliner, golf, spa, dan tempat belanja kelas dunia," kata Jokowi.
"Harap maklum jika saya berlebihan mempromosikan Jakarta. Karena saya Gubernur Jakarta sampai dua tahun yang lalu," kata Jokowi, disambut tawa.
Setelah itu Jokowi bicara panjang lebar ke masalah yang agak berat yakni tantangan ekonomi di negara-negara muslim. Dan bagaimana WIEF bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat muslim.
Dia bilang, tantangan terbesar saat ini adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Selain itu, ancaman terorisme yang tak bisa diprediksi yang bisa menyebabkan terganggunya situasi politik. Selain itu, belum optimalnya dunia muslim menggunakan media sosial dan teknologi. Karena itu belum mampu memenangkan persaingan. Namun, tak perlu bersedih. Masyarakat muslim punya keunggulan. Yaitu kalangan muda. "Masyarakat muslim memiliki demografi terbaik dari setiap kelompok agama di dunia dengan proporsi tertinggi dari kalangan muda," terang Presiden.
Jokowi juga menyampaikan bagaimana membangkitkan sektor UMKM yang jadi fokus utama forum ini. Kata dia, ada dua hal digandrungi anak muda saat ini. Yaitu usaha kuliner dan fashion Islami. Dua bidang ini mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru dan menciptakan kesempatan ekonomi khusunya bagi anak muda yang ingin berkembang.
Jokowi juga mengajak negara peserta dan para pebisnis yang ada di sektor besar, menengah dan kecil untuk saling berbagi informasi dan agenda kegiatan sehingga kedepan akan tercipta kerja sama antara negara. Kerja sama ini diharapkan bisa menunjang desentralisasi kesejahteraan di masing-masing negara peserta.
Lebih lanjut, Presiden mengemukakan bahwa saat ini kita hidup di era inovasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Terhadap segala inovasi yang ada, Presiden menyerukan untuk memastikan inovasi yang benar-benar memberikan kontribusi untuk kesejahteraan rakyat, tidak hanya bagi orang-orang berada, namun juga bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Inovasi membuat sejumlah orang menjadi sangat kaya. Tetapi hanya diri kitalah sebagai pemimpin yang dapat memastikan bahwa manfaat dari inovasi tersebut terbagi juga secara adil kepada masyarakat kurang mampu," serunya.
Terakhir, lanjut Jokowi, yang lebih penting tapi juga paling sulit, antar negara peserta harus membangun budaya yang terbuka. "Budaya yang tidak hanya menoleransi perbedaan, tapi juga secara tulus menghormati perbedaan. Bagaimana? satu demi satu, langkah demi langkah," ujarnya di penghujung sambutan. ***
BERITA TERKAIT: