"UMKM selama ini telah berkontribusi besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja, dan menyelamatkan sebuah negara dari badai ekonomi," kata Sri di Forum Ekonomi Dunia Islam ke-12 (The 12th
World Islamic Economic Forum/ WIEF) di Jakarta, kemarin.
Sri mengungkapkan, peran UMKM di Indonesia sangat besar. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negeri ini. KeberadaanÂnya tersebar di seluruh penÂjuru negeri dan menguasai sekitar 99 persen aktivitas bisnis di Indonesia, dengan lebih dari 98 persen berstatus usaha mikro.
Sri menyebutkan, pada sekÂtor produktif, UMKM memÂpekerjakan lebih dari 107,6 juta penduduk Indonesia dan berkontribusi 60,6 persen terÂhadap PDB Indonesia.
Namun demikian, Sri mengakui, penguasaan ekonomi saat ini masih didominasi oleh segelintir perusahaan multinasional berskala beÂsar. Oleh karena itu, dirinya berharap terjadi perubahan struktur perekonomian untuk memastikan lebih banyak orang berpartisipasi dalam perekonomian.
Sri mengatakan ada tiga langkah mendorong UMKM untuk bisa memberikan kontriÂbusi lebih besar di masa menÂdatang. Pertama, meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
"Kami memberi harapan tinggi pada kerja sama para pemimpin negara, pembuat keÂbijakan untuk bersama dengan pengusaha UMKM dan start up (pemula)," ujarnya.
Kedua, pemerintah dan swasta perlu mendukung inoÂvasi teknologi. Dan ketiga, mendukung kebijakan berÂtemunya UMKM dengan para start up.
"Memberi kesempatan UMKM dan start up bertemu dan bernegosiasi bisnis, serta berbagi pengalaman supaya mereka berkontribusi pada ekonomi nyata," jelasnya.
Sekadar informasi, WIEF berlangsung selama tiga hari pada 2-5 Agustus 2016. Forum ini berisi berbagai rangkaian diskusi dan seminar yang dihadiri oleh para pemimpin pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan para pakar untuk membahas kemitraan bisnis di dunia muslim.
Sebanyak tujuh kepala negara mapun pejabat setingÂkat kepala negara menghadiri acara pembukaan WIEF ke-12 diantaranya Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Najib Tun Abdul Razak, Presiden ReÂpublik Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, PerÂdana Menteri Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremenshinghe, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Kerajaan Yordania Jawad Al Anani, dan Presiden Bank Pembangunan Islam (IDB) Ahmad Mohamed Ali. ***
BERITA TERKAIT: