Sri Mulyani Paparkan Keunggulan UMKM

Beri Resep Hadapi Krisis

Rabu, 03 Agustus 2016, 08:33 WIB
Sri Mulyani Paparkan Keunggulan UMKM
Sri Mulyani/Net
rmol news logo Menteri Keuangan (Men­keu) Sri Mulyani mengajak komunitas muslim untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena, menurutnya, peran UMKM tidak bisa dianggap kecil. UMKM dibanyak negara mampu men­dorong pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.

"UMKM selama ini telah berkontribusi besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja, dan menyelamatkan sebuah negara dari badai ekonomi," kata Sri di Forum Ekonomi Dunia Islam ke-12 (The 12th World Islamic Economic Forum/ WIEF) di Jakarta, kemarin.

Sri mengungkapkan, peran UMKM di Indonesia sangat besar. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negeri ini. Keberadaan­nya tersebar di seluruh pen­juru negeri dan menguasai sekitar 99 persen aktivitas bisnis di Indonesia, dengan lebih dari 98 persen berstatus usaha mikro.

Sri menyebutkan, pada sek­tor produktif, UMKM mem­pekerjakan lebih dari 107,6 juta penduduk Indonesia dan berkontribusi 60,6 persen ter­hadap PDB Indonesia.

Namun demikian, Sri mengakui, penguasaan ekonomi saat ini masih didominasi oleh segelintir perusahaan multinasional berskala be­sar. Oleh karena itu, dirinya berharap terjadi perubahan struktur perekonomian untuk memastikan lebih banyak orang berpartisipasi dalam perekonomian.

Sri mengatakan ada tiga langkah mendorong UMKM untuk bisa memberikan kontri­busi lebih besar di masa men­datang. Pertama, meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.

"Kami memberi harapan tinggi pada kerja sama para pemimpin negara, pembuat ke­bijakan untuk bersama dengan pengusaha UMKM dan start up (pemula)," ujarnya.

Kedua, pemerintah dan swasta perlu mendukung ino­vasi teknologi. Dan ketiga, mendukung kebijakan ber­temunya UMKM dengan para start up.

"Memberi kesempatan UMKM dan start up bertemu dan bernegosiasi bisnis, serta berbagi pengalaman supaya mereka berkontribusi pada ekonomi nyata," jelasnya.

Sekadar informasi, WIEF berlangsung selama tiga hari pada 2-5 Agustus 2016. Forum ini berisi berbagai rangkaian diskusi dan seminar yang dihadiri oleh para pemimpin pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan para pakar untuk membahas kemitraan bisnis di dunia muslim.

Sebanyak tujuh kepala negara mapun pejabat seting­kat kepala negara menghadiri acara pembukaan WIEF ke-12 diantaranya Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Najib Tun Abdul Razak, Presiden Re­publik Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, Per­dana Menteri Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremenshinghe, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Kerajaan Yordania Jawad Al Anani, dan Presiden Bank Pembangunan Islam (IDB) Ahmad Mohamed Ali. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA