Menurut dia, deregulasi kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku usaha UMKM yang berorientasi ekspor bisa menumbukan investor masuk ke Indonesia.
‎"Paket ekonomi 12 ini kita apresiasi sekali, kita menekankan kepada infestasi yang masuk ke Indonesia. Kemarin kita juga sudah jalan dengan Presiden ke eropa dan ada 300 juta US dolar yang masuk kesini dari berbagai industri," ungkapnya dalam diskusi bertema 'May Day dan Selusin Paket Deregulasi' di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4).
‎Meski diklaim paket kebijakan jilid 12 itu mampu mengaet para investor, namun masih ada pertanyaan dari para penanam modal mengenai kelangsungan bisnis mereka di Indonesia. Seperti kemudahan dalam membangun usaha termasuk juga pengupahan buruh. Upah buruh ini, lanjut Eric, memang menjadi salah satu kendala tersendiri bagi para pelaku bisnis.
‎"Selain infrastruktur yang masih dibangun, buruh ini menjadi topik utama itu juga kita bicarakan ke pemerintah, agar investor tidka kabur lagi ke negara tetangga," pungkasnya.
‎Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid 12 sebagai kelanjutan deregulasi ekonomi di Indonesia, yang memfokuskan pada kemudahan berusaha. ‎Joko Widodo menjelaskan bahwa kemudahan berbisnis ini dalam bentuk deregulasi sejumlah peraturan yang selama ini dinilai menghambat bisnis UKM.
[sam]‎