Di beberapa negara, Google telah mencoba menjalankan Project Loon, yakni menerbangkan satelit di udara yang berfungsi menebarkan sinyal ponsel dari jarak 30 ribu kaki. Dengan pengertian sederhana, teknologi ini berupa balon-balon yang berfungsi sebagai
mobile tower.
Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menjelaskan, karena balon akan ditempatkan di udara, maka implementasinya harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) sebagai Air Controller.
"Nanti mereka (Google) akan bertemu Nav, supaya berkoordinasi kapan menaikkan satelit, kapan diturunkan, agar tidak berbenturan dengan pesawat," ujar Rizal di Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, Selasa (15/3).
Proyek yang bertujuan membuat seluruh rakyat Indonesia mempunyai akses terhadap sinyal telepon genggam ini masih dalam tahap eksperimental. Proyek ini dikatakan Rizal harus terjalin kerjasama yang ketat antara pihak Google dan Nav, dimana 30 hari sebelum satelit diterbangkan, sudah harus diketahui oleh pihak Nav agar bisa mengatur navigasi di udara.
Khusus untuk sektor kelautan, Rizal menganggap proyek ini akan sangat bermanfaat bagi para nelayan. Selama ini, nelayan tidak bisa menggunakan alat telekomunikasi modern di laut, atau bisa berkomunikasi jika menggunakan telepon satelit yang harganya mahal.
"Nah dengan adanya ini, mereka bisa dapat informasi tentang cuaca, informasi tentang daerah paling banyak ikan, komunikasi menjual ikan jenis tertentu dimana, ini akan meningkatkan perdagangan ikan," ujarnya.
[ald]