Kominfo, ATSI, dan Komunitas TIK Gelar Kegiatan Donor Darah Untuk DBD

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 15 Februari 2016, 20:50 WIB
rmol news logo Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang beranggotakan komunitas Telematika, Informasi, dan Komunikasi (TIK) nasional bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar kegiatan bakti sosial kemanusiaan berupa donor darah. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan operator telekomunikasi, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Masyarakat Telematika (MASTEL).

"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami beserta para penyelenggara telekomunikasi, bersama-sama dengan Kementerian Kominfo dan komunitas TIK nasional atas musibah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang mewabah dan merupakan wujud dari kesetiakawanan nasional," kata Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Alexander Rusli.

Aksi donor darah yang digelar dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) ini diharapkan mampu mengumpulkan pendonor hingga 150 orang. Kegiatan ini berlangsung di ruang serba guna Kemkominfo Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 9 Jakarta Pusat.

"Tujuan pendonor darah hanya satu yaitu menyelamatkan jiwa orang lain. Semoga melalui aksi sosial ini bisa membantu penderita DBD dan saudara kita yang membutuhkannya," sambungnya.

Sebelumnya, ATSI juga memberikan apresiasi kepada 893 Donor Darah Seratus Kali (DDS) ditengah krisis cadangan darah nasional yang ada di PMI. Penghargaan ini adalah bentuk dukungan untuk mendorong gerakan masyarakat pendonor darah dalam upaya membantu PMI menyediakan stok darah nasional. Bentuk apresiasi dari ATSI berupa kartu perdana dan pulsa senilai Rp 1 juta untuk 893 penerima penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela 100 kali dari seluruh propinsi.

Idealnya sebuah negara mempunyai dua persen cadangan kantong darah dari jumlah penduduknya. Berdasarkan standar lembaga kesehatan dunia WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia. Sementara produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 2,7 juta donasi, di mana 84,72 persen diantaranya berasal dari donor darah sukarela.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA