Demikian disampaikan pakar perminyakan Al Hilal Hamdi pada diskusi Front Page dengan tema 'Indonesia Tanpa Freeport' di kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 6/12).
"Kenapa kita harus takut, teknologi pertambangan kan bisa dibeli. Lagi pula kan tidak secanggih teknologi ruang angkasa," katanya.
Hamdi mencontohkan, salah satu negara dulunya di sektor pertambangan dikuasai perusahaan asing, dan pada akhirnya perusahaan itu hengkang kemudian negara tersebut bisa mengelola sendiri tambangnya. Dia mengungkapkan, negara tersebut adalah Chile dan pertambangan digarap sendiri oleh perusahaan BUMN.
"Chile saja bisa, kenapa Indonesia tidak bisa. Kita bisa, apalagi teknologi ada termasuk SDM (seumber daya manusia)," jelasnya.
Namun, dia mengingatkan kepada pemerintah kalau kontrak karya PT Freeport Indonesia tidak diperpanjang lagi, maka ada hal penting yang harus diperhatikan.
"Dalam proses transisi jangan sampai terjadi kevakuman yang bisa saja terjadi antara tiga sampai lima tahun. Ini yang harus diperhatikan pemerintah," tegas Hamdi.
[wah]
BERITA TERKAIT: