Ternyata Pengusaha Lokal Anggap TPP Ancaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 21 November 2015, 13:22 WIB
rmol news logo Untuk bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP), pemerintah terlebih dahulu harus mempersiapkan kebijakan yang dapat mengarahkan ekonomi Indonesia lebih baik. Hal ini mengingat ekonomi nasional tengah anjlok.

Begitu dikatakan Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri dalam diskusi 'Untung Rugi Gabung TPP' di Resto Gado-Gado Boplo, Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (21/11).

"Ini wake up call, dan jangan hanya menjadi wake up call saja. Pemerintah harus mempunyai guide line dan melakukan apa yang memang dipersiapkan secara baik dan benar," katanya.

"Join atau enggak join itu urusan nanti, tapi kita harus memperbaiki semuanya ini. Mudah-mudahan pak Jokowi sudah punya arahannya Indonesia mau dikemanakan," lanjut Yose.

Sebab di kalangan pengusaha, terutama yang fokus pasar domestik, khawatir produk-produk mereka kalah bersaing dengan asing nantinya jika Indonesia masuk TPP.

"Pengusaha-pengusaha besar Indonesia yang lebih berorientasi domestik hampir pasti bakal keberatan, mereka menganggap TTP ini mengancam," ungkapnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA