Pelindo II Ogah Bangun Jalur Kereta Api Barang di Pelabuhan Tanjung Priok

Senin, 31 Agustus 2015, 10:25 WIB
Pelindo II Ogah Bangun Jalur Kereta Api Barang di Pelabuhan Tanjung Priok
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/net
rmol news logo PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tidak akan membangun jalur kereta api barang di pelabuhan Tanjung Priok. Padahal, keberadaan kereta barang tersebut dapat mengatasi masalah waktu bongkar muat barang (dwelling time).

Menurut Direktur Utama Pelindo II J.R. Lino, berkaca pada Jepang, modal transportasi kereta api tidak cocok untuk angkutan barang karena tidak efisien.

"Karakteristik Jepang sama dengan Indonesia. Kereta barang pangsa pasarnya hanya 3,6 persen per tahun, Eropa 10 persen. Jadi untuk apa bangun seperti itu," cetusnya, di Jakarta.

Corporate Secretary Pelindo II Banu Astrini mengatakan, untuk meningkatkan kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok bisa dilakukan dengan banyak cara.

"Prinsipnya kami dukung solusi yang dapat meningkatkan kelancaran arus kapal dan barang termasuk konektivitas dengan wilayah pendukung pelabuhan," katanya kepada Rakyat Merdeka.

Sementara Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengatakan, rencana pembangunan jalur kereta api sebagai penghubung antara Stasiun Kereta Logistik Pasoso ke Pelabuhan Tanjung Priok (Terminal JICT/ Koja) sepanjang 1 kilometer telah lama dibahas.

Menurutnya, pembagunan jalur rel tersebut awalnya akan dikerjakan Ditjen Kereta Api Kementerian Perhubungan, tapi tidak bisa jalan, dan dialihkan ke KAI. "Sejak Juli, kami sudah disurati oleh Menteri Perhubungan Ignatisius Jonan untuk melanjutkan proyek ini," katanya.

Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pelindo II terkait rencana pembangunan jalur kereta api tersebut. Pasalnya, untuk masalah pembebasan lahan, kata dia, prosesnya telah memasuki tahap akhir dalam hal perhitungan harga dan kemudian sosialisasi kepada masyarakat.

"Lahan yang akan dipakai bukan milik Pelindo, tapi Kementerian PUPR. Saya dengar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah disurati oleh Menhub supaya lahannya bisa digunakan," imbuhnya.

Ia berharap, proyek pembangunan ini bisa cepat dilaksanakan karena dengan adanya jalur ini bisa mengurangi beban jalan akibat truk-truk kontainer. Pihaknya, akan mengunakan dana dari kas internal untuk pembiayaan pembangunan proyek tersebut. "Angka pastinya lupa, tapi kalau ini bisa segera dikerjakan, enam bulan cukup untuk membangunnya," terangnya.

Sementara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menegaskan, pembangunan jalur rel kereta api barang ke pelabuhan merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan lamanya waktu bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok.

"Kalau Pelindo tidak mau ada jalur kereta api barang masuk ke tempat loading and uploading mungkin terkait bisnisnya akan terganggu. Padahal, kalau ada kereta api dwelling time bisa berkurang," cetusnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA