Dikejar Target Penjualan, Bukit Asam Akuisisi Dua Perusahaan Batubara

Senin, 01 Juni 2015, 10:16 WIB
Dikejar Target Penjualan, Bukit Asam Akuisisi Dua Perusahaan Batubara
ilustrasi/net
rmol news logo PT Bukit Asam Tbk mengakui­sisi dua perusahaan pertambangan batubara senilai 36 juta US dolar, sekitar Rp 468 miliar. Akuisisi dilakukan oleh anak usahanya, PT Interasional Prima Coal (IPC) guna mengejar target penjualan batubara tahun ini.

Kedua perusahaan tersebut, yakni PT Tabalong Prima Re­sources (TPR) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dan PT Mitra Hasrat Bersama (MHB) yang bergerak di sektor penanganan dan sarana transportasi batubara di Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

"Total nilai akuisisi kedua peru­sahaan mencapai 36 juta US dolar. Tahap awal transaksi baru 34,7 persen, atau sebanyak 12,3 juta US dolar, setara Rp 163 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan PT BA Joko Pramono di Jakarta.

Ia berharap, sejak penanda­tanganan akta jual beli, IPC bisa mengakuisisi 100 persen saham kedua perusahaan terse­but, selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan ke depan.

Saat ini, kata dia, Tabalong Prima tercatat memiliki sumber daya batubara sebanyak 292 juta ton, dan cadangan batubara sebesar 109 juta ton. Wilayah izin pertambangan (IUP) Taba­long Prima tercatat seluas 3.145 hektar (ha), dengan rata-rata stripping ratio sebesar 4,16.

Sedangkan Mitra Hasrat memiliki dermaga yang dapat disandari tongkang 300 feet, atau sekitar 10.000 DWT. Ditambah stockpile di atas lahan seluas 60 ha didukung dengan fasilitas loading dan unloading meng­gunakan conveyor sistem di samping Sungai Barito.

Mitra Hasrat juga memiliki fasilitas hauling road sepanjang 85 kilometer yang menghubung­kan tambang Tabalong Prima hingga ke dermaga. Sehingga, semua infrastruktur yang ada bisa untuk melayani penangangan dan angkutan batubara dari sejumlah produsen di sekitar wiayah operasional Tabalong Prima dan Mitra Hasrat.

"Dua perusahan ini akan mendukung kinerja IPC dalam mencapai target perusahaan, senergi ini sekaligus sebagai upaya efisiensi di tengah pasar global batubara yang tidak kondusif," tambahnya.

PTBA menargetkan, volume penjualan batubara tumbuh 33 persen dibanding tahun lalu, naik menjadi 24 juta ton dari sebelumnya 17,96 juta ton. Untuk mendorong pencapaian penjualan tersebut, pihaknya telah meningkatkan kapasitas pelabuhan Tarahan di Ban­dar Lampung menjadi 25 juta ton per tahun dan akan mulai beroperasi Juni 2015.

Kemudian, pelabuhan Tara­han juga dilengkapi tambahan satu dermaga baru berkapasitas 210.000 DWT di samping derma­ga lama yang berkapasitas 80.000 DWT, serta satu dermaga tong­kang berkapasitas 10.000 DWT. Sehingga, volume produksi dan pembelian batubara dari pihak ketiga direncanakan bisa menca­pai 23,7 juta ton, naik 30 persen dibanding tahun 2014. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA