"Jika proses reklamasi terus terhambat, banyak permasalahan Jakarta yang akan kian sulit ditangani di masa depan," kata pakar reklamasi, Dr. Ir. Eddy Ihut Siahaan kepada wartawan, Senin (27/4).
Penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Jakarta misalnya, menurut Eddy, sudah semakin parah.
"Land subsidence memang merupakan masalah yang paling mengancam. Namun, ada beberapa permasalahan penting lain yang juga harus ditangani," katanya.
Pemekaran wilayah, dia menambahkan, harus menjadi perhatian untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penduduk di masa depan. Di samping itu, wilayah utara Jakarta, juga akan lebih berkembang dan tertata lebih rapih dengan reklamasi pantai utara Jakarta.
"Reklamasi menjadi solusi optimal karena selain menambah luas wilayah Jakarta, juga dapat merevitalisasi pantai utara dan membuat kawasan utara Jakarta menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi baru," kata Eddy Siahaan lagi.
Sementara, pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan bahwa rencana reklamasi untuk membangun hunian di pinggiran ibukota harus mampu menciptakan kota mandiri sehingga tidak lagi membebankan kota Jakarta.
"Jakarta jangan lagi dibebankan dengan tambahan lalu lintas dari reklamasi pulau-pulau di pinggiran Jakarta," katanya.
Dia mengakui, sangat sulit untuk melakukan pembangunan di wilayah kota Jakarta, karena adanya keterbatasan lahan sehingga reklamasi pantai Jakarta menjadi solusi.
"Jika lahan di Jakarta ditata dengan baik pembagiannya, lahan pasti tersedia tetapi saat ini lahan tersebut sudah sangat terbatas," ujarnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: