Gapki Dukung Pemerintah Garap Sawit di Perbatasan

Bakal Serap 240 Tenaga Kerja

Senin, 13 April 2015, 10:05 WIB
Gapki Dukung Pemerintah Garap Sawit di Perbatasan
ilustrasi/net
rmol news logo Pengusaha sawit mendukung rencana pemerintah mengem­bangkan perkebunan kelapa sawit di daerah perbatasan kar­ena akan meningkatkan pereko­nomian dan ekspor.

Ketua Umum Gabungan Pen­gusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menga­takan, presiden meminta pelaku usaha untuk meningkatkan ek­spor produk sawit untuk men­ingkatkan meningkatkan devisa dan kesejahteraan petani.

"Cara meningkatkan ekspor dan kesejahteraan petani ada­lah dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di per­batasan," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, program tersebut berpotensi menyerap 240 ribu tenaga kerja baru. Supaya pengem­bangan perkebunan kelapa sawit di perbatasan ini berjalan sesuai yang diharapkan, maka harus diterap­kan model inti-plasma. "Apabila program ini terlaksana, akan me­libatkan 150 ribu kepala keluarga petani plasma," katanya.

Dari sisi ekonomi, kata dia, akan menambah produksi sawit nasional. Sehingga Indonesia makin mengukuhkan diri sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia. "Ini akan mendukung kepemimpinan kita dalam perda­gangan global produk sawit dalam jangka panjang," kata Joko.

Dia menambahkan, pengem­bangan perkebunan kelapa sawit di perbatasan akan membuka wilayah pertumbuhan ekonomi baru. Dampaknya, akan mendu­kung pertahanan dan keamanan negara.

Untuk diketahui, lesunya harga ternyata tidak cukup untuk menai­kkan volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Sepanjang Februari 2015, volume ekspor CPO dan turunannya menurun sebesar 1 persen atau dari 1,8 juta ton di Januari berkurang menjadi 1,79 juta ton pada Februari.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan para petani. Dia mengatakan, untuk meningkatkan kesejahter­aan ini, maka pemerintah telah mempersiapkan lahan yang sangat besar yang akan diberikan kepada petani di luar Jawa.

"Saya ingin mendapatkan masukan karena (petani) inti dan (petani ) plasma itu sangat penting," ujarnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA